Kembang api


Rabu, 01 Mei 2019

MARAS TAUN DESA KEMBIRI BELITUNG BAG 3





Tari Beripat adalah sebuah kesenian pertunjukan masyarakat Belitung untuk menunjukkan kejantanan seorang lelaki dengan cara saling memukul menggunakan senjata rotan. Ripat berarti memukul, dan gong adalah alat musik pengiring tarian. Penilaian dilakukan dengan melihat siapa yang paling sedikit mendapatkan bekas pukulan maka dia lah pemenangnya. Tujuan awal permainan ini, selain untuk mempererat hubungan antar kampung, juga untuk memupuk sportivitas. Sekarang kegiatan ini dilestarikan dalam bentuk acara budaya dan seni.



Kisah yang terkait tarian ini. Zaman dahulu, di sebuah Kelekak Gelanggang yangada di Desa Belitung ada seorang gadis yang kecantikannya membuat banyak lelaki berniat untuk mempersuntingnya, terutama dari kalangan para pemuda berilmu tinggi. Lantaran banyak lamaran yang datang, orang tua si gadis sulit memutuskan atau pun menolak pemuda yang pantas untuk meminang anaknya.



Akhirnya orang tua si gadis memutuskan untuk menyerahkan keputusan kepada para peminang. Para peminang pun sepakat untuk bertanding ilmu dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul. Peminang yang menerima pukulan di bagian punggung dinyatakan kalah, namun jika kedua-duanya terkena pukulan, maka pemenangnya adalah yang paling sedikit menerima pukulan.



Pada hari yang disepakati, para peminang berkumpul di gelanggang sementara penduduk pun berdatangan untuk menyaksikan laga kesaktian tersebut. Gong, kelinang, tawak-tawak, gendang dan serunai digunakan sebagai pengiring. Diiringi musik, para jagoan tersebut pun berseru menunjukkan keberanian menghadapi siapa saja. Menurut cerita, karena dalam pertandingan tersebut merupakan orang-orang berilmu tinggi, maka tidak ada yang menang atau pun kalah.



Saat ini permainan tersebut sudah jarang dimainkan, tetapi biasanya dapat dilihat pada perayaan Maras Taun dan Selamatan Kampung. Menyelenggarakannya pun tidak mudah, karena harus dimainkan dengan dukungan lengkap, seperti harus ada bangunan rumah tinggi (Balai Peregongan) sekitar 6-7 meter, alat musik pukul. Juga, dibutuhkan seorang dukun atau ahli waris pemilik gong (Ketua Adat) untuk memimpin menaikkan alat- alat musik tersebut ke Balai Peregongan.



Video Maras Taun saya bagi menjadi 3 Bagian...untuk Hiburanya akan menyusul



Terimakasiih Saya Kepada Seluruh Warga Desa Kembiri atas semua apa yang di berikan kepada saya dan bersama kita akan memperkenalkan Keindahan Alam dan Adat Budaya Belitong keseluruh Negeri.



Selengkapnya Tonton Saja Videonya  Apabila ada yang kurang di mengerti silahkan Komen pasti akan saya Jawab  semampu saya Semoga bermanfaat kiranya itu saja yang dapat saya sampaikan lebih dan kurangnya saya minta maaf dan banyak terimakasih



Dukung saya Teman-teman dengan cara Subscribe,Share dan Likenya Terimakasih Banyak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"