Nyungkor (Nyungkur) Udang
Nyungkur atau Nyungkor adalah pelafalan dalam Bahasa Melayu Belitong (Pulau Belitung) yang merupakan aktivitas masyarakat setempat dalam mencari/ menangkap udang secara tradisional sekali sebagai salah satu tambahan penghasilan atau tidak sedikit juga masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan Nyungkor Udang ini.
Aktivitas Nyungkor ini dilakukan biasanya dilakukan masyarakat disekitaran pantai. Pada subjek yang di ceritakan disini adalah berlokasi di Pantai Gunong Tiong, Desa Pegantungan, Belitung Barat, sebagai salah satu potret sebagian masyarakat Belitung Barat khususnya dan Pulau Belitong pada umumnya.
Aktivitasnya bernama Nyungkor, sedangkan alat tangkap udangnya bernama Sungkor (Sungkur). Biasanya terbuat dari bahan dua batang bambu atau kayu yang relativ ringan dengan panjang sekitar dua hingga tiga meteran, bahkan tidak jarang ada yang memakai sungkor dengan kepanjangan bambunya sekitar empat meter lebih.
Pada salah satu ujungnya dipasang pasak kayu sebagai pengunci, dan dipasang jaring sehingga membentuk segitiga. Di ujung tempat dimana pasak kayu berada sebagai perpanjangan jaring dibuatlah tempat untuk menampung udang hasil tangkapan yang bernama “Perut Sungkor”. Sedangkan dua ujung bambu/ atau kayu tempat dimana menyentuh dasar laut dipasang sabut kelapa, atau dari pipa paralon sehingga gesekan dengan pasir dasar laut terasa “licin” dan “mulus”.
Teknik penangkapan udangnya adalah dengan mendorong sungkur ke dasar laut, dimana kedalaman laut pada pelaksanaan aktivitas tersebut sekitar batas perut orang dewasa atau kurang dari itu.