DE ANYUT BADAI
De anyut badai
merupakan cerita kearifan local yang berasal dari pulau seliu kabupaten
Belitung. Jadul ini diangkat dari kisah nyata pada tahun 1970. Pada saat itu
kapal pelayar masih menggunakan layar dan para pengangkut barang belayar dari
pulau Seliu menuju ke Jakarta. Pada saat mereka berlayar pulang dari Jakarta
menuju pulau seliu, mereka terhanyut badai sampai kepulau sumatera hamper satu
tahun lamanya. Keluarga yang tidak mendapatkan kabar merasa sangat khawatir dan
mengira para pelayar sudah meninggal dunia. Dibulan selanjutnya para pelayar
tiba-tiba kembali ke pulau seliu, para warga beserta keluarga sangat
terkejut sekaligus bahagia akan
kehadiran para pelayar.
merupakan cerita kearifan local yang berasal dari pulau seliu kabupaten
Belitung. Jadul ini diangkat dari kisah nyata pada tahun 1970. Pada saat itu
kapal pelayar masih menggunakan layar dan para pengangkut barang belayar dari
pulau Seliu menuju ke Jakarta. Pada saat mereka berlayar pulang dari Jakarta
menuju pulau seliu, mereka terhanyut badai sampai kepulau sumatera hamper satu
tahun lamanya. Keluarga yang tidak mendapatkan kabar merasa sangat khawatir dan
mengira para pelayar sudah meninggal dunia. Dibulan selanjutnya para pelayar
tiba-tiba kembali ke pulau seliu, para warga beserta keluarga sangat
terkejut sekaligus bahagia akan
kehadiran para pelayar.
Pada dasarnya
karya De Anyut Badai ini akan mengulas tentang kerinduan dan kegaduhan para
pelayar ketika terhanyut badai selama berbulan-bulan. Adapun salah satu aspek
kearifan local cerita rakyat sebagai fundamental konsep dan diinterpretasikan
kedalam beberapa lagu music lokal yang bersumber dari lagu campak berjudul
“Jambuk mira” dan satu lagu tentang kerinduan berasal dari pulau Belitung
berjudul “ malam berembun”
karya De Anyut Badai ini akan mengulas tentang kerinduan dan kegaduhan para
pelayar ketika terhanyut badai selama berbulan-bulan. Adapun salah satu aspek
kearifan local cerita rakyat sebagai fundamental konsep dan diinterpretasikan
kedalam beberapa lagu music lokal yang bersumber dari lagu campak berjudul
“Jambuk mira” dan satu lagu tentang kerinduan berasal dari pulau Belitung
berjudul “ malam berembun”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"