Kembang api


Rabu, 20 Maret 2019

CAMPAK DARAT BELITUNG





Tari campak masuk ke Belitung melalui Pulau Seliu pada abad ke-18, dibawa oleh seorang penari bernama Nek Campak. Perlahan-lahan, campak pun berkembang menjadi tari pergaulan yang mengasyikkan dan menarik minat masyarakat Belitung untuk menyaksikannya.



Kesenian campak dapat dibagi menjadi dua, yakni campak darat dan campak laut. Jika campak darat dijadikan tari pergaulan, maka campak laut yang dibawa masyarakat Suku Sawang merupakan tari gembira yang diikuti dengan nyanyian dan dilakukan berpasang-pasangan.



Campak Darat



Tari campak merupakan tari khas dari masyarakat pulau Belitung yang merupakan tari hiburan bagi semua lapisan masyarakatnya. Tari ini dibawakan oleh dua atau empat orang penari wanita diiringi oleh penari pria secara bergantian. Peria yang ingin turun menari harus meberi imbalan berupa uang yang dicampakan disuatu tempat/kaleng yang disediakan didepan penari wanita, dari sinilah lahir nama campak. Biasanya dalam tarian ini diselingi dengan pantun berbalas diantara penari pria dan wanita sehingga tarian ini akan sangat meriah dan ceria. Sebagai alat pengiring tari campak berupa tawak-tawak, gendang dan biola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"