Multi Tech Editing Video,Music,Photo,cetak undangan,kartu nama,Disgn logo,T-shirt dll.Warnet Browsing,Download,Chatting,Online,Game Online/off line dll Jl.Basuki Rachmat II no.09 Tanjungpandan Call.071922723-087896436036
Kembang api
Sabtu, 08 Juni 2019
SI KULUP (LEGENDA PULAU KAPAL)-DESA CERUCUK BELITUNG
Legenda Pulau Kapal Cerita Rakyat Belitung
Dahulu, dikisahkan tentang sebuah keluarga yang sangat miskin. Mereka tinggal di dekat Sungai Cecuruk. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, keluarga tersebut hanya mengandalkan hasil dari menjual buah-buahan dan dedaunan ke pasar yang didapatnya dari dalam hutan. Suami istri itu memiliki seorang anak laki-laki bernama Kulup. Kulup sangat rajin membantu orangtuanya mencari nafkah. Semua anggota keluarga saling membantu. Mereka tampak hidup bahagia meskipun menjalani hidup serba kekurangan.
Suatu hari, ayah Kulup pergi ke hutan untuk mencari rebung yang masih muda. Rebung itu rencananya untuk dimakan oleh mereka. Tapi, ketika sedang menebang rebung, ia menemukan sebuah tongkat yang berada di rumpun bambu. Pak Kulup, begitu biasanya ia disapa, mengambil tongkat itu dan ingin membuangnya. Sebelum niatnya terlaksana, ia memperhatikan tongkat itu dengan teliti. Ia menganggap tongkat itu bukan tongkat sembarangan. Karena penasaran, dibersihkan tongkat tersebut. Benar saja, setelah kotoran yang menempel berhasil dibersihkan, terlihat kilauan intan, permata, dan batu merah delima yang bertabur di tongkat tersebut.
"Siapakah pemilik tongkat ini? Pasti ia merasa kehilangan," pikir Pak Kulup kebingungan. Di tengah kebingungan, Pak Kulup memutuskan untuk membawa pulang rebung dan tongkat berharga itu. Setibanya di Pak Kulup menceritakan kejadian yang dialaminya. Mendengar cerita itu, sang istri pun terkejut. "Bagaimana mungkin ada tongkat yang sangat berharga berada di dalam hutan belukar?" pikir Ibu Kulup....Untuk lebih jelasnya bagaimana kisahnya simaksaja video saya berikut ini...Jangan Lupa mohon Bantu dukungan Share,Like dan Subscribenya teman-teman Terimakasih yang Sebesar-besarnya
Pesan Moral :
Kisah ini mirip dengan kisah Malin Kundang yang berasal dari Sumatera Barat. Dasi kisah ini,
dapat diambil hikmah bahwa perbuatan durhaka kepada kedua orangtua akan membawa bencana untuk diri sendiri. Sebab, perbuatan durhaka termasuk dosa besar yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"