BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasulullah Saw
adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya
dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana
tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab
dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi
Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang
mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun
tersebut.
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Fakta yang terjadi pada era globalisai ini strategi dakwah yang diguakan
para Da’i dalam menyampaikan materi dakwahnya sama sekali kurang membuat
masyarakat menjadi lebih terpesona dengan ajaran islamnya melainkan masyarakat
malah menghindarinya dan bahkan jauh dari syari’at islam dan strategi yang
dilakukan oleh Rasulullah ketika berdakwah di Mekkah dan di Madinah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah: Bagaimana Strategi Dakwah rasulullah saw di Madinah?
1.3 Tujuan
Masalah
Adapun tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Dakwah Rasulullah
dimadinah
2. Sejarah dakwah
Rasulullah pada periode Madinah
3. Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada
periode Madinah
4. Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
1.4. Metode
Penelitian Makalah
Dari latar belakang diatas maka
penulis dapat merumuskan masalah cara mengakses internet. Sebelum penulis
uraikan bagaiman Strategi Dakwah Rasulullah di Medinah maka penulis akan mengatakan bahwa data ini
penulis dapatkan hasil kerja sama bersama teman mencari datanya melalui
internet.
Setelah dapat dicari melalui google maka penulis
susun sedemikian rupa sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan
lumayan sempurna.
Demikan perumusan masalah ini
penulis semoga para pembaca dapat melihat dan membacanya dengan jelas apa bila
ada kekurangan penulis mohon maaf. Karena pengambilan data ini diambil sedikit
demi sedikit
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Dakwah Rasulullah di Madinah
Masyarakat di Madinah ada tiga kelompok
masyarakat, yaitu:
1. Kaum muslimin yang setia kepada
Nabi saw. Yang meliputi 2 kelompok, yaitu: 1) Anshar (penduduk asli Madinah,
yang terdiri dari dua suku Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum muslimin yang
hijrah ke Madinah);
2. Kelompok musyrik, yang
kebanyakan tidak membenci Islam dan banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.
3. Kelompok Yahudi (komunitas
pertama yang menetap di Yatsrib sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur
dengan orang Arab, namun tetap fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau
magis dan pagan)
2.2. Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
Tahapan dakwah Rasulullah saw periode Madinah
setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:
1. Masa Rintangan (dimulai dari awal tahun Hijriyah
hingga disepakatinya perjanjian Hudaibiyah, tahun 6 H)
2.
Masa Perdamaian, dengan para pemimpin
paganisme (hingga Fathu Makkah pada bulan Ramadhan 8 H)
3.
Masa Kemenangan, masa disaat manusia
berbondong-bondong masuk Islam (hingga wafatnya Nabi saw.)
2.3.
Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW
pada periode Madinah
· Mendirikan pemerintahan & masyarakat Islam
·
Menerapkan hukum-hukum Islam sec. Kāffah
·
Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia
·
Konsolidasi & pengembangan daulah Islam
24. Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada
periode Madinah
1.
Pembinan Masjid
Masjid merupakan institusi dakwah pertama yang dibina oleh Rasulullah
SAW. setibanya baginda di Madinah. Ia menjadi nadi pergerakan Islam yang
menghubungkan manusia dengan Penciptanya serta manusia sesama manusia. Masjid
menjadi lambang akidah umat Islam atas keyakinan tauhid mereka kepada Allah
SWT.
Pembinaan masjid dimulakan
dengan membersihkan persekitaran kawasan yang dikenali sebagai ‘mirbad’ dan
meratakannya sebelum menggali lubang untuk diletakkan batu-batu sebagai asas
binaan. Malah, Rasulullah SAW. sendiri yang meletakkan
batu-batu tersebut. Batu-batu itu kemudiannya disemen dengan tanah liat
sehingga menjadi binaan konkrit.
Masjid pertama ini dibina dalam keadaan kekurangan tetapi penuh dengan
jiwa ketaqwaan kaum muslimin di kalangan muhajirin dan ansar. Mesjid pertama
yang dibangun rasulullah SAW. adalah mesjid Quba’. Tanggla 16 Agustus Rasul dan
para sahabat yang berjumlah lebih kurang seratus orang menuju Madinah pada hari
jumat.
Ditengah jalan pada suatu tempat yang bernama perkampungan lembah Bani
Salim, Rasul mendapat perintah untuk mendirikan shlat jumat, sebagai suatu
isyarat sudah waktunya memproklamirkan berdirinya Daulah Islamiyah. Di
dalamnya, dibina sebuah mimbar untuk Rasulullah SAW. menyampaikan khutbah dan
wahyu daripada Allah.
Terdapat ruang muamalah yang dipanggil ‘sirda’untuk pergerakan kaum
muslimin melakukan aktivitas kemasyarakatan. Pembinaan masjid ini mengukuhkan
dakwah baginda untuk menyebarkan risalah wahyu kepada kaum muslimin serta
menjadi pusat perbincangan di kalangan Rasulullah SAW. dan para sahabat tentang
masalah ummah.
B. Mengukuhkan Persaudaraan
Rasulullah SAW mempersadarakan kaum Muhajirin dan Ansar. Jalinan ini
diasaskan kepada kesatuan cinta kepada Allah serta pegangan akidah tauhid yang
sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum muslimin melalui pengorbanan
yang besar sesama mereka tanpa membeda – bedakan pangkat, bangsa dan harta.
Selain itu, ia turut memadamkan api persengketaan di kalangan suku kaum
Aus dan Khajraz. Sebagai contoh, Abu bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin
Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin
Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga tiap
– tipa orang dari kaum Ansar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.
C.
Pembentukan Piagam Madinah
Madinah sebagai sebuah Negara yang menghimpunkan masyarakat Islam dan
Yahudi daripada pelbagai bangsa memerlukan kepada satu perlembagaan khusus yang
menjaga kepentingan semua pihak. Rasulullah SAW. telah menyediakan sebuah
piagam yang dikenali sebagai Piagam Madinah untuk membentuk sebuah masyarakat
di bawah naungan Islam.
Piagam ini mengandungi 32 pasal yang menyentuh segenap aspek kehidupan
termasuk akidah, akhlak, kebajikan, undang-undang, kemasyarakatan, ekonomi dan
lain-lain. Di dalamnya juga terkandung aspek khusus yang mesti dipatuhi oleh
kaum Muslimin seperti tidak mensyirikkan Allah, tolong-menolong sesama mukmin,
bertaqwa dan lain-lain. Selain itu, bagi kaum bukan Islam, mereka mesti
berkelakuan baik kepada kaum islam di Madinah.
Piagam ini harus dipatuhi oleh semua
penduduk Madinah Islam atau bukan Islam. Strategi ini telah menjadikan Madinah
sebagai model Negara Islam yang adil, membangun serta disegani oleh musuh-musuh
Islam.
D.
Strategi Ketentaraan
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah untuk
melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi ketenteraan
Rasulullah s.a.w digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak musyrikin di Mekah
dan Negara-negara lain.
Antara tindakan strategik baginda
menghadapi peperangan ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti
pengitipan dan maklumat musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah SAW.
telah mengutuskan pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu
Waqqash dan Zubair Ibn Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah SAW. turut membacakan
ayat-ayat al-Quran untuk menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum
Muslimin. Antara firman Allah Taala bermaksud: “Dan ingatlah ketika Allah menjajikan
kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu,
sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang
untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya
dan memusnahkan orang-orang kafir.” (Surah al-Anfal: 7)
Rasulullah SAW. turut mengambil
pandangan dari para sahabat dalam menyusun strategi peperangan. Dalam perang
Khandak, Rasulullah SAW. setuju dengan pandangan Salman al-Farisi yang
berketurunan Parsi berkenaan pembinaan benteng. Strategi ini membantu pasukan
tentera Islam berjaya dalam semua peperangan dengan pihak musuh.
E.
Hubungan Luar
Hubungan luar merupakan orientasi
penting bagai melebarkan sayap dakwah. Ini terbukti melalui tindakan Rasulullah
SAW. menghantar para dutanya ke negara-negara luar untuk menjalin hubungan baik
berteraskan dakwah tauhid kepada Allah. Negara-negara itu termasuk Mesir, Iraq,
Parsi dan Cina. S
Sejarah turut merekamkan bahwa Saad
Ibn Waqqas pernah berdakwah ke negeri Cina sekitar tahun 600 hijrah. Sejak itu,
Islam bertebaran di negeri Cina hingga saat ini. para sahabat yang pernah
menjadi duta Rasulullah ialah Dukyah Kalibi kepada kaisar Rom, Abdullah bin Huzaifah
kepada kaisar Hurmuz, Raja Parsi, Jaafar bin Abu Talib kepada Raja Habsyah.
Strategi hubungan luar ini
diteruskan pada pemerintahan khalifah Islam selepas kewafatan Rasulullah SAW.
Sebagai contoh, pasukan Salehuddin al-Ayubi di bawah pemerintahan Bani
Uthmaniah telah berjaya menawan kota suci umat Islam di Baitul Maqdis.
Penjajahan ke Negara-negara luar merupakan strategi dakwah paling berkesan di
seluruh dunia.
F.
Memelihara dan Mempertahankan Masyarakat Islam dalam Upaya menciptakan suasana tentram aman agar
masyarakat muslim yang dibina tidk dapat terpelihara dan bertahan
Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum
Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah
dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :
a)
Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai
wewenang penuh terhadap anggits golongannya.
b)
Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling
mebantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib
mempertahankan kota bila ada serangan dari luar
c)
Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat
dengan perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi,
maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al Qur’an dan sunah).
d)
Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui
dipegang oleh Nabi Muhammad SAW.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
- Pembinan Masjid
- Mengukuhkan Persaudaraan
- Pembentukan Piagam Madinah
- Strategi Ketentaraan
- Hubungan luar
- Memelihara dan Mempertahankan Masyarakat Islam dalam Upaya menciptakan suasana tentram aman agar masyarakat muslim yang dibina tidk dapat terpelihara dan bertahan
3.2. Saran
Alhamdulillah berkat rahmat dan
hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi
dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga para pembaca dapat
mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun kami selaku penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang harus segera
diperbaiki.
Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk menganalisis kembali
makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan memberikan saran dan
kritik yang membangun agar dalam pembuatan makalah kedepnnya kami bisa lebih
berhati serta memiliki banyak pengalaman dari pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
· Al-Qur’an dan Terjemah
· Syamsuri, 2006, Pendidikan Agama Islam Untuk
Kelas X, Edisi KTSP, Jakarta: Penerbit Erlangga.
· Wahyu Ilahi, 2007, Pengantar Sejarah Dakwah,
Jakarta: Kencana.
· M. Hamid, 1997, Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul
Dalam Al-Qur’an, Surabaya: CV. Karya Utama
· Dan beberpa sumber lain yang relevan
*http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/13/strategi-dakwah-rasulullah-saw-51640
* logschoolpedia.blogspot.com/2011/06/substansi-dan-strate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"