Kembang api


Kamis, 28 Maret 2013

Contoh Makalah Konflik



PENDAHULUAN

  Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.


PEMBAHASAN

PENGERTIAN KONFLIK


     Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi sosial yang berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarkan berlarut-larut dan berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya disintegrasi sosial suatu bangsa. Suatu keadaan yang memiliki peluang besar untuk timbulnya konflik adalah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan kepentingan.

Pengertian :

Sebelum lebih jauh berbicara tentang konflik ada baiknya diketahui dulu arti konflik. Beberapa ahli memberikan definisi tentang konflik dari sudut pandang masing-masing. Berikut ini adalah pendapat mereka tentang pengertian konflik.

a.    Berstein (1965). Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.

b.    Robert M.Z. Lawang. Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.

c.    Ariyono Suyono Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.

d.    James W. Vander Zanden Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

e.    Soerjono Soekanto. Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orangorang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.


Bentuk-Bentuk Konflik :


a.       Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

b.      Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

c.       Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

d.      Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

e.       Konflik antar atau tidak antar agama

f.       Konflik antar politik.



Ada satu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Kita semua dilahirkan dalam sebuah kelompok social tertenyu. Sebagaimana akan kita pelajari dalam standart kompetensi ini, setiap individu pasti terlahir dalam sebuah keluarga. Keluarga sendiri termasuk contoh kelompok social. Sementara itu, keluarga kita mungkin juga menjadi anggota dari suatu keluarga tertentu. Demikianlah, dalam sebuah masyarakat terdapat banyak sekali kelompok social dengan karakteristik yang berbeda-beda.

2.1       Aneka ragam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

            Pada bagian ini, kita akan mempelajari dua hal. Pertama, kita akan belajar tentang diferensiasi social. Kemudian, kita akan belajar bagaimana menyikapi keanekaragaman kelompok social dalam masyarakat kultikultural.

2.1.1 Diferensiasi social

            Didalam kehidupan bermasyarakat atau individu-individu dibeda-bedakan berdasarkan cirri-ciri tertentu. Misalnya, orang dibedakan berdasarkan cirri-ciri fisik ( kulit kuning, kulit putih, kulit hitam ) profesi, kebudayaan dan sebagainya. Dalam ilmu social, khususnya sosiologi, penggolongsn atau pengelompokan semacam ini disebut diferensiasi social.

            Diferensiasi social adalah pengelompokkan warga masyarakat secara horizontal berdasarkan kesamaaan cirri-ciri tertentu. Penggolongan secara horizontal maksudnya tidak menghitungkan perbedaan tingka-tingkatnya, tetapi hanya membedakan golongan masyarakat majemuk, pengelompokan horizontal itu bisa berdasarkan pada perbedaan ras, etnis, klan, dan agama. Pengelompokan juga bisa berdasarkan pada perbedaan profesi dan jenis kelamin.

            Pengelompokan masyarakat berdasarkan ras, etnis, klan dan agama disebut kemajemukan social. Sementara itu, pengelompkan masyarakat berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin yang disebut heterogenitas social.


            Kemajemukan masyarakat ditandai adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri isi, ciri-ciri sosial, dan ciri-ciri budaya.

1.      Ciri-ciri fisik. Ciri ciri fisik berkaitan dengan raswarna kulit, jenis rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rahang dan sebagainya. Ciri-ciri fisik ini dapat diukur. Itu disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.

2.      Ciri-ciri sosial. Ciri-ciri sosial ini berkaitan dengan jenis pekerjaan atau profesi. Berbedaan profesi atau pekerjaan menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku dalam masyarakat. Misalnya, perilaku seseorang petani tentu berbeda dengan perilaku seorang tentara.

3.      Ciri-ciri budaya. Ciri-ciri budaya ini berkaiatan erat dengan kebudayaan suatu mesyarakat yang membedakan dengan kebudayaan masyarakat ini lainnya. Perbedaan budaya ini berkaitan dengan pandangan hidup masyakarat menyangkut nilai-nilai yang dianut. Yang termasuk dalam ciri-ciri budaya antara lain adalah kepercayaan, sistem kekeluargaan, bahasa, model baju, dan adat istiadat.

Karakteristik masyarakat majemuk dapat kita kenali dari cara golongan warga masyarakat. Kita dapat menggolongkan masyarakat berdasarkan 6 kriteria, yaitu berdasarakan ras, suku bangsa, klan, profesi, agama, dan jenis kelamin.



2.1.2 Kemajemukan Masyarakat Berdasarkan Ras

Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Kata kuncinya adalah ciri-ciri fisiknya.

 Menurut koentjaraningrat, ras adalah golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri-ciri lahiriah (morfologi) atau ciri-ciri anggota tubuh yang dapat diukur (ciri fenotip kuantitatif). Ciri fisik ini antara lain adalah warna kulit,  jenis rambut,  bentuk hidung,  bentuk mata, dan sebagainya.

Perbedaan ciri fisik itu dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain kondisi geografis dan iklim, faktor makanan, dan faktor perkawinan.

Kondisi geografis dan iklim dapat mempengaruhi bentuk fisik. Misalnya, orang-orang yang hidup didaerah dingin bentuk hidungnya lebih panjang dan menonjol. Bentuk hidung yang lebih panjang dan menonjol itu akan membantu orang-orang yang hidup didaerah dingin untuk memanaskan dan melembabkan uadra sebelum masuk ke paru-paru.

Faktor makanan juga dapat memengaruhi bentuk fisik. Perbedaan jenis makanan akan menimbulkan macam-macam bentuk tubuh. Misalnya, orang yang makan makanan yang bergizi tinggi bentuk badannya akan lebih besar dari pada orang yang makanan makanan yang tidak.

Faktor perkawinan juga turut memengaruhi perbedaan ciri-ciri fisik.  orang dari berbagai suku dan bangsa dapat dengan mudah saling bertemu dan berinteraksi. Pertemuan-pertemuan itu memungkinkan terjadinya perkawinan campur (amalgamasi) antara orang-orang yang berasal dari suku atau bangsa yang berbeda. Misalnya, orang berasal dari ras mongoloid kawin dengan yang berasal dari ras negroid. Bisa terjadi anak hasil perkawinan campur itu kulitnya akan berwarna kulit dan rambut nya keriting. Dengan demikian, kita sulit mengatakan orang ini termasuk ras mongoloid atau negroid.


     Mari sekarang kita kembali ke pengelompokkan ras bangsa manusia. Pengelompokkan ras bangsa manusia di dunia ini dibuat oleh Ralph Linton dan A.L. Kroeber.


2.1.2.1  Pembagian ras menurut Ralph Linton

Ralph linton membagi manusia ke dalam tiga kelompok ras besar, yaitu ras mengoloid, ras kaukasoid, dan ras negroid. Disamping tiga ras besar itu ada ras khusus, yaitu ras auStroloid peddoid, polynesia, dan ainu. Ketiga ras khusus ini tidak dapat di masukan ke dalam kelompok tigaras besar.

2.1.2.1.1        Ras mongoloid

Ras mongoloid di bagi menjadi dua, yaitu mongoloid asia dan indian. Mongoloid asia di bagi menjadi dua sumbras, melayu. Orang-orang jepang, taiwan,cina, dan vietnam termasuk subras tionghoa. Orang indonesia, malaysia, dan ras mongoloid indian adalah orang-orang indian di amerika.

Manusia yang termasuk dalam ras mongolid  mempunyai ciri-ciri kulit berwarna  kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan bermata sipit.

2.1.2.1.2        Ras Kaukasoid

Ras kaukasoid terdiri dari lima subras,  yaitu nordic, alpin, mediteran, armenoid, dan india.

Manusia yang tramasuk dalam ras kaukasoid mmepunyai ciri-ciri hidung mancung, kulit putih, rambut, pirang sampai cokelat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus.

2.1.2.1.3        Ras Negroid

Ras negroid terdiri dari lima subras, yaitu negrito, nilitz, negro rimba, negro oseanis, dan hotentot-boysesman.

Manusia yang termasuk dalam ras negroid mempunyai ciri-ciri rambut keriting, berkulit hitam, memiliki bibir tebal, dan memiliki kelopak mata lurus.

2.1.2.2 Pembagian Ras Menurut A.L. Kroeber

A.L. kroeber membagi ras bangsa manusia ke dalam lima kelompok ( 4 ras pokok dan 1 ras khusus ). Empat ras pokok itu adalah ras kaukasoid, ras mongoloid, ras negroid, dan ras australoid. Ras-ras yang tidak dapat dimasukkan dalam empat kelompok ras pokok dimasukkan dalam kelompok khusus.

Klasifikasi ras manusia yang dibuat A.L Kroeber adalah sebagai berikut.

2.1.2.2.1        Ras kaukasoid

Ada empat subras yang termasuk dalam ras kau kasoid ,yaitu;  

Nordic (tinggal di wilayah eropa utara, sekitar lautan baltic).

alpine (tinggal diwilayah eropa timur dan eropa tengah).

mediteranian (tinggaldi wilayah efrika utara , armenia, arab, iran, sekitar lautan tengah).

indie (tinggal di wilayah pakistan ,india,bangladesh,sri langka).

2.1.2.2.2        Ras mongoloid 

Ada tiga subras yang termasuk dalam ras mongoloid,yaitu; 

asiatic mongoloid ( tinggal di wilayah asia utaia asia utara,asia tengah, ,asia timur).

malayan mongoloid (tinggal di wilayah asia tenggara, indonesia, filifina, dan  malaysia).

american mongoloid (orang-orang india di amerika).

2.1.2.2.3        Ras Negroid 

Ada tiga subras yang termasuk di dalam ras negroid, yaitu:



·       African negroid (tinggal di wilayah benua afrika).

·       Negrito (tinggal di daerah wilayah afrika tengah, semanjung malaysia, filipina). Orang   
        nergrito  yang tinggal di semenanjung malaya dikenal sebagai orang semang.

·       Malanesia (tinggal di wilayah irian malanesia).



2.1.2.2.4        Ras Austroloid

Hanya ada satu subras yang termasuk dalam ras austroid, yaitu aborigin. Aborigi ini adalah penduduk asli australia. 

2.1.2.2.5        Ras khusus 

Ada empat  subras yang termasuk di dalam ras khusus, yaitu:

·         Bushman (tinggal diwilayah gurun kalahari di afrika selatan.

·         Vedoid (tinggsl di pedalaman sri langka, sulawesi selatan {bugis-makasari}).

·         Polynesia (tinggal di kepulawan mikronesia,polynesia).

·         Ainu (tinggal di pulau karafuto dan pulau hokaido di jepang).



     Apa yang dapat disimpulkan dari diferensiasi sosial berdasarkan ras di atas? Kamu dapat melihat , bahwa ada banyak sekali ras manusia yang hidup bersama dalam masyarakat. Bahkan karena perkawinan campuran, pembagian ras seperti yang dikemukakan Ralpha Linton dan A.L kroeber di atas tampak tidak sedemikian ketat.

Dikatakan bahwa mayoritas masyarakat indonesia adalah ras malayan mongoloid menurut pemahaman kroeber datau ras mongoloid menurut pemahaman linton. Meskipun demekian,  ada juga ras lain yang hidup di indonesia, yaitu negroid (malanesia), yakni orang-orang papua. Disinilah kita belajar untuk dapat hidup berdampingan meskipun berbeda secara ras.


2.1.3  Kemajemukan masyarakat berdasarkan suku bangsa

   Penggolongan masyarakat berdasarkan suku bangsa adalah penggolongan manusia berdasarkan perbedaan ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul,temoat asal,dan kebudayaannya.

Suatu suku bangsa dapat di kenali dari kesamaan ciri-ciri lahiria, misalnya ciri fisik ( warna kulit,bentuk wajah,badan,rambut), bahasa daerah yang di gunakan, adat-istiadat, kebudayaan, dan kesenian.

  Meskipun berjahuan dan bahasanya berbeda, namun suku bangsa itu memiliki dasar-dasar persamaan itu antara lain adalah :

a)      Dasar kehidupan sosial yang sama berdasarkan asas kekerabatan (kekeluargaan).

b)      Asas-asas yang sama dalam hak atas tanah (hak kepemilikan  tanah).

c)      Asas-asas persamaan dalam hukum adat.

d)     Sama-sama memiliki suatu bentuk perseikatan dan bentuk hubungan yang tidak dibuat tetapi terjadi, yaitu lembaga adat-istiadat penduduk asli.

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan suku bangsa dapat kita dalam masyarakat indonesia. Kita semua tahu bahwa masyarakat indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Kita bisa mengenali tetangga atau teman kita berasal dar i suku mana dari ciri fisik, bahasa daerah atau logat bahasa yang di pakai, adat istiadat dan kebudayaannya.

     Keragaman suku bangsa di Indonesia belum dapat di hitung secara pasti. Menurut cliffort geert, di indonesia ada 300 suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Beberapa suku bangsa yang ada di indonesia antara lain adalah :

a.       Kepulauan Maluku dan Papua ada suku Dani, Asmat, Ternate, Tidore, dan sebagainya.

b.      Di kepulauan Nusa Tenggara ada suku Bali, Flores, Sumba, Bima, Rote, dan sebagainya.

c.       Di Pulau Kalimatan ada suku Dayak, Melayu, dan Banjar.

d.      Di pulau Jawa dan Madura ada suku Jawa dan Madura.

e.       Di Pulau Sulawesi ada Suku Bugis, Makasar, Toraja, dan Minahasa

2.1.4    Kemajemukan Masyarakat Berdasarkan Klan

Klan juga disebut kerabat atau keluarga besar (extended family). Klan ini merupakan kesatuan keturunan (kesatuan genealogis), kesatuan kepercayaan (religius magis), dan kesatuan adat (tradisi).

           Para ahli sosilogi mendefinidikan klan sebagai sistem sosial yang berdasakan ikatan darah atau keturunan yang sama yang umumnya terjadi pada masyarakat unilateral, baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal). Kesatuan darah atau keturunan ini disebut kesatuan genealogis.

            Mari kita perhatikan contoh kemajemukan Batak.masyarakat berdasarkan klan. Kita akan melihat masyarakat Minangkabau dan Batak.

Ø  Masyarakt Minangkabau mengikuti klan berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal). Di minangkabau ada 6 klan, yaitu Caniag, Piliang, Melayu, Dalimo, Kampai, dan Solo.

Ø  Masyarakat Batak mengikuti klan berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal). Di Batak klan ini disebut sebagai marga. Misalnya kita mengenal marga Ginting, Sembiring, Tarigan, Parangin-angin, Nasution, Batu Bara, dan sebagainya.



2.1.5    Kemajemukan Masyarakat Berdasarkan Agama

            Dalam masyarakat kita mengenal ada agama dan kepercayaan. Di Indonesia ada 6 agama yang di akui secara resmi, yaiutu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Konghucu. Di samping itu ada banyak juga aliran kepercayaan atau agama-agama asli. Oleh karena itu, didalam masyarakat kita ada umat kristen, umat Buddha, umat Islam, umat Katolik, umat Hindu, dan umat Konghucu.



2.1.6    Kemajemukan masyarakat berdasarkan jenis kelamin

            Dakam masyarakat yang majemuk, penggolongan masyarakatnya juga dilakukan berdasarkan jenis kelaminnya. Dalam ilmu sosiologi, jenis kelamin dimengerti sebagai kategori sosial dalam masyarakat yang berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin atau seks yang diperoleh sejak lahir ( perbedaan  biologis ). Perbedaan itu dapat kita lihat dari alat – alat Reproduksi, bentuk tubuh, suara, sikap, dan sebagainya. Berdasarkan perbedaan itu ada kelompok masyarakat perempuan dan kelompok masyarakat laki – laki.



2.1.7    Majemuk masyarakat berdasarkan profesi

            Penggolongan sosial atau penggolongan masyarakat bisa  didasarkan pada profesi atau pekerjaan. Profesi adalah pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan keterampilan khusus. Misalnya, orang yang berprofesi sebagai guru harus mempunyai keterampilan untuk mengajar dan mendidik para murid.

            Karena adanya profesi yang bermacam – macam itu, maka masyarakat kemudian dapat dikelompokan menjadi masyarakat yang berprofesi sebagai guru, dokter, petani, tentara, pedagang, buruh, dan sebagainya. Perbedaan profesi dapat menyebabkan perbedaan cara orang bertindak, cara orang berinteraksi, di lingkungan nya. Misalnya, cara seseorang guru bertindak dan berinteraksi di mayarakat tentu berbeda dengan cara seorang dokter bertindak dan berinteraksi.

            Adanya macam – macam golongan sosial dalam suatu masyarakat seperti ini menyebabkan masyarakat menjadi majemuk, terdiri dari berbagai macam orang dari berbagai suku bangsa, profesi, agama, ras, dan jenis kelamin.

            Berkaitan dengan penjelasan kelompok sosial di atas, berikut ini  struktur sosial yang ada dalam masyarakat multikultural :

o   Sturktur sosial yang terinterseksi (intersected soial structure)



Kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang, suku, bangsa, agama, dan ras serta aliran. Dalam bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang menyialng (cross cuting affilation dan cross cutting loyalities). Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multikultural.



o   Struktur sosial yang terkontrolidasi (consolidated social stucture)



Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok  sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang suku, bangsa, agama, ras dan aliran yang sama, sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilihan struktur sosial. Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam, partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan orang Kristen, dan seterusnya. Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya integritas sosial dalam masyarakat multikultural, karena akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok. Stuktur sosial terpilih dengan parameter yang tumpang tindih dengan pemilihan berdasarkan agama, ras, aliran atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.



Konflik Sosial

     

A. Sebab-sebab konflik social

Menurut Leopold von wiese dan Howard Becker, konflik social disebabkan hal-hal sebagai berikut :



1.     Perbedaan antarorang

setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Contoh : si A dan Si B berbeda pendidikan. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik di antara masyarakat.

2.     Perbedaan kebudayaan

 Kebudayaan dapat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang.

3.     Bentrok kepentingan

Setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Apabila terjadi benturan dapat menimbulkan konflik.

4.     perubahan social

Tiap-tiap orang tidak sama menyikapi suatu perubahan. Perbedaan sikap ini dapat menimbulkan konflik diantara mereka. Perubahan tresebut mempenagruhi cara pandang, nilai, norma dan pola perilaku masyarakat. Contoh konflik antara kaum muda dengan kaum tua.



Bentuk-Bentuk konflik



a.   Lewis A. Coser

Ø  konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap system dan tuntan yang terdapat dalam hubungan social. contoh para karyawan melakukan pemogokan terhadap  manajemen perusahaan

Ø  konflik non realistis berasal dari kebuthan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. contoh balas dendam dengan menggunakan ilmu gaib.

Ø  konflik in-group yaitu konflik yang terjadi dalam kelompok. contoh konflik antaranggota geng

Ø  konflik out-group yaitu konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain. contoh konflik masyarakat Madura dengan Masyarakat Dayak



b.   Dahrendorf

Ø  konflik peranan social. contoh suami dengan isteri dam mendapatkan penghasilan

Ø  konflik diantara kelompok-kelompok social

Ø  konflik diantara kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir

Ø  konflik diantara satuan nasional. contoh konflik antara partai, Negara atau organisasi internasional



c.   Soerjono Soekanto

Ø  konflik pribadi terjadi karena perbedaan pandangan dsb

Ø  konflik rasial timbul karena perbedaan ciri fisik, kepentingan dan kebudayaan.contoh konflik orang kulit hitam dengan kulit putih

Ø  konflik antar kelas social timbul karena perbedaan kepentingan. contoh konflik buruh dengan majikan

Ø  konflik politikterjadi akibat perbedaan kepentingan politis

Ø  konflik bersifat internasional terjadi karena perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh terhadap kedaulatan rakyat. contoh konfik antarnegara mengenai batas wilayah

d.   Ursula Lehr

Ø  konflik dengan orang tua sendiri

Ø  konflik dengan anak sendiri

Ø  konflik dengan keluarga

Ø  konflik dengan orang lain

Ø  konflik dengan suami atau isteri

Ø  konflik di sekolah

Ø  konflik dalam pemilihan pekerjaan

Ø  konflik agama

Ø  konflik pribadi

e. secara garis besar

Ø   berdasarkan sifatnya

ü destruktif muncul karena perasaan tidak senang, benci dan dendam terhadap orang lain. contoh konflik Poso, Ambon, kupang dan Sambas

ü konstruktif muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam mengahadapi suatu permasalahan. contoh konflik perbedaan pendapat dalam rapat DPR/MPR

Ø  berdasarkan posisi pelaku

ü vertical terjadi dalam struktur yang memiliki hierarki. contoh konflik atasan dengan bawahan dalam suatu kantor

ü horizontal terjadi antarindividu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang sama. contoh konflik antar organisasi massa

ü diagonal terjadi karena ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan. contoh konflik aceh

Ø  berdasarkan sifat pelaku

ü terbuka, konflik diketahui semua pihak. contoh konflik Palestina –Israel

ü tertutup, konflik hanya diketahui oleh orang atau kelompok yang terlibat konflik.

Ø  berdasarkan konsentrasi aktivitas manusia di dalam masyarakat

ü social terjadi karena perbedaan kepentingan social.contoh konflik Ambon, Trisakti

ü politik terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan. contoh konflik antara pengikut parpol

ü ekonomi, terjadi akibat perebutan sumberdaya ekonomi. contoh konflik antara pengusaha ketika tender

ü budaya, tejadi kaena adanya perbedaan kepentingan budaya. contoh perbedaan kelompok dalam menafsirkan RUU pornografi

ü ideology terjadi akibat adanya perbedaan paham yang diyakini seseorang atau kelompok. contoh G-30S/PKI

Upaya Mengatasi Konflik

      1.    konsiliasi

      2.    arbitrasi (perwasitan)

      3.    mediasi

      4.    koersif

Akibat/dampak konflik

     1.     positif (konstruktif)

Ø  bertambah solidaritas kelompok

Ø  muncul pribadi-pribadi yang kuat

Ø  muncul kompromi

Ø  muncul pranata social

     2.     negative (destruktif)

Ø  retaknya persatuan kelompok

Ø  hancurnya harta benda

Ø  berubahnya sikap dan kepribadian individu

Ø  munculnya dominasi kelompok yang menang

Ø  timbulnya anarkisme




PENUTUP

Kesimpulan


Konflik atau perselisihan maupn gesekan antara komunitas, suku, dsb sebenarnya dapat dihindari jika kita semua sebagai warga negara yang baik mau ikut menjaga ketertiban dan keamanan negara kita dan menghindari yang namanya perpecahan, perang saudara.

Akibat dari konflik yang terjadi di masyarakat sebenarnya tidak mempunyai sisi positif yang dapat diambil, yang ada hanya sisi negatif yang semakin membuat kita semakin jauh terhadap saudara sebangsa dan setanah air.

    Saran

Jika seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari elemen paling tinggi seperti presiden, dan para ajudan-ajudannya serta dari elemen yang paling bawah sekalipun seperti rakyat jelata, ikut mendukung dan menjaga ketertiban negara ini, maka bukan hal yang sulit untuk menjadikan negara Indonesia kita ini aman, tentram, dan nyaman untuk dijadikan surge bagi kita untuk berlindung.



Demikianlah beberapa proses sosial telah di uraikan secara cukup panjang. Semuanya dapat menjadi pisau analisis untuk mengevaluasi bagaimana masyarakat kita membangun kerja sama. Meskipun demikian, karena kita pro pada masyarakat majemuk maka uraian di atas cukup banyak memberikan porsi pada konflik dan pertentangan, bukan dengan maksud untuk menegaskan bahwa masyarakat majemuk harus berkonflik. Yang hendak ditonjolkan adalah bagaimana menyelesaikan konflik. Ini penting karena konflik hampir tidak pernah absen dalam kehidupan masyarakat majemuk.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"