Kembang api


Selasa, 27 Maret 2012

Makalah Budi daya Ikan Aligator


Bab I
PENDAHULUAN

MENGENAL SOSOK ALIGATOR LEBIH DEKAT


         Salah satu ikan hias yang sampai saat ini memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan aligator. Ikan tersebut merupakan ikan purba berukuran besar dan tergolong ikan karnivora. Sampai saat ini teknik pengembangbiakannya belum banyak diketahui, baik oleh produsen maupun penggemar ikan hias. Beberapa pembudidaya memang sudah berhasil memijahkan ikan aligator ini melalui teknik kawon suntik, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Ikan aligator banyak diminati baik didalam negeri maupun di luar negeri. Ikan tersebut sekarang banyak digunakan sebagai ikan hias karena warna sisiknya yang indah.

        Ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung dan sirip dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjang mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut. 

        Ikan aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Bagian bawah tubuhnya yaitu didaerah perut berwarna agak terang. Warna daging aligator kemerahan, sedangkan telur berwarna kehitaman. Menurut informasi daging ikan aligator dapat dimakan sedangkan telurnya yang berbentuk bulat sangat beracun bagi manusia, hewan dan unggas air. 

        Ikan aligator jantan memiliki testis sedangkan ikan betina memiliki ovarium. Ikan ini memiliki jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan. Pada ikan betina hati sangat penting untuk pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator agak sukar dibedakan antara jantan dan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah mencapai kematangan gonad. Ikan tersebur dibedakan berdasarkan pengamatan pada morfologi tubuh. Induk betina perutnya menonjol, lebih lunak, dan besar. Sementara induk jantan biasanya lebih ramping.


Bab II
LATAR BELAKANG


MENGAKUARIUMKAN IKAN BUAYA


     Rupanya, ukuran ikan aligator yang panjangnya bisa mencapai 3m dan bertampang seram tidak mengecilkan minat hobiis untuk memeliharanya dalam akuarium. Di kala masih seukuran 20 hingga 50 cm memang ikan ini enak dilihat, baik gerakannya sewaktu menangkap pakan hidup maupun corak tubuhnya yang bervariasi. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar ia tetap hidup sehat dan kerasan tinggal di akuarium? Berikut ini kiatnya.

     Ikan buaya tidak sama dengan buaya atau aligator. Disebut ikan buaya karena bentuknya mirip buaya. Di daerah asalnya ikan buaya yang pada sistematika dimasukkan ke dalam keluarga lepisosteussidae ini di kenal sebagai gar fish. Ia hidup liar di benua Amerika di perairan Sungai Mississippi hingga Rio Grande Del Norte yang bermuara ke Teluk Meksiko.

     Diketahui ada 6 spesie gar fish yang ditemukan di alam, diantaranya spotted gar (Lepisosteus oculatus) yang tubuhnya bertotol-totol hitam -[yang ada dikolam sekarang jenisnya ini longnose gar yang moncongnya sangat panjang, dan alligator gar yang panjang tubuhnya bisa mencapai 300cm. karena variasi bentuk dan corak warna yang berbeda-beda itulah ikan ini banyak dikoleksi sebagai ikan hias peliharaan di dalam akuarium kecil.

     Alligator gar atau bahasa latinnya Atractosteus spatula adalah ikan pari bersirip primitif,ikan ini di sebut Alligator Gar di karenakan bentuk fisiknya terutama kepala yang mirip aligator. ikan ini sering di temukan di daerah amerika utara, berat dari Alligator ini minimal mencapai 91 Kg. untuk ikan Alligator Gar terbesar yang pernah di tangkap mencapai berat 127 Kg,ikan ini di tangkap oleh seorang wanita bernama Kenny Williams pada tanggal 14 Februari 2011 kemudian di sumbangkan ke museum Ilmu pengetahuan alam mississipi, tetapi kemudian rekor tersebut di patahkan oleh Bowfishing yang berhasil menangkap Alligator Gar seberat 166 Kg. Alligator gar banyak di temukan di wilayah amerika,yaitu di sungai mississipi,Texas, Oklahoma,...

Jenis-jenis gar atau Alligator

   Longnose gar:Lepisosteus osseus :
- shortnose gar:Lepisosteus platostomus
- Spotted gar:Lepisosteus oculatus
- Florida gar:Lepisosteus platyrhincus
- Alligator gar:Atractosteus spatula
- Tropical gar:Atractosteus tropicus
- Cuban gar:Atractosteus tristoechus
- Shortnose gar + Alligator gar
- Longnose gar + Alligator gar
- Florida gar + Alligator gar
- Gold gar


Bab III
KEGIATAN PEMBENIHAN

1.  Seleksi Induk

     Sebelum ikan dipijahkan, perlu dilakukan seleksi induk. Badan induk tersebut harus lurus dan gemuk. Biasanya induk ikan aligator yang dapat dipijahkan memiliki bobot tubuh mulai dari 1 Kg.
     Induk yang berukuran besar akan mengeluarkan lebih banyak telur dibandingkan induk yang berukuran kecil. Selain itu induk yang dipilih harus sehat, tidak cacat, tidak luka, tidak ditempeli parasit dan matang gonad. Induk pun harus lincah serta berwarna cerah dan tidak gelap. Tutup insang induk harus menutup sempurna dan siripnya lengkap. Induk dengan kriteria tersebut umumnya dapat diperoleh dengan teknik pemeliharaan yang baik.

2.  Kematangan Gonad

     Kematangan gonad ikan aligator perlu waktu yang cukup lama dan biasanya dicapai setelah ikan berukuran besar. Kematangan gonad ditandai dengan peningkatan nilai indeks gonadosomatic (IGS), yaitu perbandingan antara bobot gonad dan bobot tubuh yang dinyatakan dalam persen. Menurut informasi, indeks gonadosomatic untuk betina aligator mencapai nilai tertinggi pada musim gugur yang mencapai 9,6 %.






Induk betina yang sudah matang gonad, perutnya membesar sampai kearah anus. Induk betina yang sudah siap memijah akan memiliki warna urogenital yang merah (gambar.2). sementara jantan yang sudah mencapai kematangan gonad, biasanya kalau diurut dari bagian dada kearah ujung ekor akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih. Tanda inilah yang dapat digunakan untuk membedakan antara induk jantan dan betina dengan mudah.

3.  Proses Pemijahan

     Ikan Aligator di Indonesia tidak dapat dibiakkan secara alamiah di dalam wadah budidaya.  Oleh karena itu, digunakan cara lain melalui pemijahan buatan yang dikenal sebagai kawin rangsang atau kawin suntik (induced breeding).  Caranya yaitu melalui penyuntikan hormon ovaprim yang berisi a-LHRH dan antidopamin.  Penyuntikan biasanya dilakukan dua kali.  Suntikan pertama diberikan sebanyak 30% dari dosis dan suntikan kedua sebanyak 70% dengan dosis sebesar 0,7 ml/kg. Ovulasi dan pemijahan terjadi setelah tujuh jam penyuntikan kedua.  Pada saat proses pemijahan akan terdengar suara percikan dan bunyi kepakan sirip di air.

4.  Inkubasi Dan Penetasan
     
      Inkubasi dan penetasan dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam   6-8 hari setelah pemijahan. Ujung ekor tempak mulai mencuat ke luar pada hari kedua, tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi pada 6-7 hari setelah penetasan.
       Selanjutnya telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu. Setelah itu larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah menetas, larva



menempel ketanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung moncongnya sampai berukuran panjang tiga perempat inci. organ tersebut kemudian menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
        Untuk mengurangi terjadinya serangan jamur, penetasan dilakukan pada kepadatan rendah. Untuk dua substrat yang penuh berisi telur dapat digunakan sebuah akuarium bervolume 100 liter. Untuk menekan petumbuhan jamur yang menyerang telur (Saprolegnia) ke dalam air media penetasan dapat ditambahkan biru metilen (methylene blue) sebanyak 2 ppm. Pergantian air tidak perlu dilakukan selama penetasan karena kepadatannya rendah. 
         Ikan aligator merupakan ikan yang berkembang biak dengan cara substrat spawner  (peletak telur di substrat) dimana telur ikan aligator menempel pada rerumputan atau juga dapat dibuat tali rafia yang dipotong sepanjang       30 cm yang salah satu ujungnya diikat hingga menyatu.

5.  Perawatan Larva



 

Setelah embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Pada saat telur baru menetas larva ikan aligator masih memiliki kunig telur yang cukup besar. Kunig telur ini berperan sebagai cadangan makanan. Walaupun ikan aligator yang berukuran besar memiliki alat pernafasan tambahan, tetapi pada ukuran larva sampai ukuran 3 inci belum berkembang sempurna sehingga masih sangat tergantung pada oksigen yang tersedia di dalam air.
      Pemberian artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu.  Larva ikan alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia) dan larva ikan lainnya.  Larva ikan yang dapat diberikan berupa larva ikan mas.
       Meskipun ikan aligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk, pergantian air tetap harus dilakukan. Menurut data (Muhammad Zairin, 2004) tingkat kelangsungan hidup larva masih rendah yaitu sebesar 50%.

Kualitas air diutamakan





Di habitat aslinya ikan aligator lebih banyak berdiam diri di dasar sungai yang berair dangkal atau di sela-sela tumbuhan rawa. "Karena itu untuk memeliharanya di akuarium tidak ada cara lain kecuali meniru sedapat mungkin habitat aslinya," tutur Karim, pedagang ikan hias di Balai Rakyat,Pasarminggu.
     Soal disatukan dengan ikan lain yang tidak sejenis menurut Boleh saja asal ukurannya tidak terlalu kecil (seimbang). "Ikan ini memang bertampang seram, dan terlihat ganas sewaktu menangkap mangsa berupa ikan-ikan hidup, tapi sebenarnya ia bisa bersahabat," Agar sifat ikan buaya dapat terkontrol, disamping pakan, kualitas air akuarium dan asesori/pelengkapnya perlu diperhatikkan.
     Ke dalam akuarium bisa diletakkan hamparan bebatuan supaya berkesan alami, serta dipasang kayu api-api sebagai tempat berlindung. Kayu api-api dipilih karena selain tahan
pelapukan juga bentuknya indah dan bervariasi. Sedangkan untuk memantau kualitas air yang merupakan bagian penting dari kehidupan ikan buaya perlu ditambahkan alat-alat pengukur, sirkulasi, dan penyaring air.

     Termometer selaku pengatur suhu bisa ditempatkan pada bagian sudut akuarium.Dengan termometer ini suhu air yang dikehendaki ikan buaya berkisar 20 – 250C dapat dijaga kestabilannya. Sementara sirkulator sebaiknya digunakan yang berfilter. Filter yang bentuknya seperti kapas dan mengandung karbon aktir ini berfungsi sebagai penyaring otoran dan mempertahankan kealakian air.
     Tetapi bila kondisi air terlalu basa, maka pada butiran karbon bisa ditambhkan Aqua-vital berbentuk serabut hingga pH air mengarah ke asam.Kecuali alat-alat pengurkur di atas, didasar akuarium diletakkan pipa penyedot supaya akuarium selalu bersih dari sedapat kotoran. Dengan begitu kekhawatiran berkurangnya volume oksigen terlarut dapat dikurangi. 

     Perlu diketahui bila volume oksigen terlarut menjadi kecil akan menyebabkan ikan susuh bernapas. Setiap minggu penggantian air akuarium perlu dilakukan. Caranya dengan membuang sepertiga bagian air akuarium untuk kemudian diganti air baru yang telah diendapkan sehari semalam. Penggantian air yang dilewatkan melalui sirkulator hendaknya dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak menimbulkan perubahan keasaman air secara drastis. Pada waktu bersamaan dibersihkan pula segala isi filter dengan air yang sudah dibubuhi PK (Permanganan kalium),lalu dijemur hingga benar-benar kering. Untuk memperoleh hasil kerja maksimal, filter sebaiknya diganti setelah masa pemakaian 3 bulan.


Hati-hati dengan pakan….!!

     Tidak dipungkiri,saat memberi pakan adalah saat-saat terindah memelihara ikan buaya. Ikan buaya yang dalam kondisi biasa mempunyai gerakan lamban seperti ikan malas akan berubah gesit kala memangsa ikan atau udang hidup yang dicemplungkan sebagi pakan. Dalam secepat kilat ikan umpan yang semula merasa aman hilir mudik di hadapan si buaya tiba-tiba sudah berada di moncong panjangnya. Seekor ikan aligator berukuran panjang 20 cm dapat menghabiskan 5 - 10 ekor udang atau ikan beukuran sedang dalam seketika untuk sekali makan.

     Pakan yang paling mudah didapat dan disukai ikan buaya memang berupa ikan-ikan kecil hidup. Namun yang perlu diperhatikan, bila ada pakan tersisa harus segera diangkat /dibersihkan, karena faeces yang dikeluarkannya bias membuat air akuarium cepat kotor. Sebaliknya bila ingin memberikan pakan secara ad libitum (tersedia sepanjang waktu), udang hidup adalah yang terbaik.

     Diluar kesukaan si ikan aligator, pakan berupa ikan atau udang hidup tetap mengandung risiko. Pasalnya pakan tersebut kadang sudah terscemari cendawan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis ditempat penampungannnya. Maklum, kedua penyakit yang bisa dengan cepat menular kepada ikan peliharaan itu tidak terlihat oleh mata telanjang.

     Pada tahap dini serangan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis tidak berbahaya, tetapi bila tidak disegera ditangani akibatnya bisa fatal. Ikan yang terserang mula-mula hanya merasakan gatal-gatal, sehingga kerap menggesek-gesekkan tubuhnya pada dinding atau benda-benda di dalam akuarium. Selanjutnya, gesekan menyebabkan sisik ikan terlepas. Dan ikan menjadi liar alias stres. Jika ikan sudah stres hampir bisa dipastikan nafsu makannya turun, bahakn mungkin tidak mau makan sama sekali dan akhirnya mati.

     Mengatasi serangan cendawan tahan dinin bisa dilakukan dengan memberikan beberapa tetes Tetra Aqua Safe dalam akuarium secara berkala. Tetra Aqua Safe ini selain mengobati cendawan, juga sekaligus menjernihkan air. Tetapi bila serangannya sudah parah, terapi yang dilakukan adalah dengan cara emindahkan ikan ke akuarium bersih yang telah dicampur obat Tropical Fish Medicine pada airnya. Lalu biarkan ikan beberapa jam disana, sambil akuarium semula dikras total hingga benar-benar kering.

     Selalin cendawan Saprolegnia dan bakteri ich, biasanya dalam pakan terbawa cacing jangkar (Lernaena cyprinaceae) dan Argulus idicus  yang berbentuk bulat dan berwarna kehijauan. Kedua organisme itu juga dapat mengganggu kesehatan ikan. Nah, agar terhindar dari organisme yangmerugikan, biasakan ikan atau udang yang baru dibeli untuk pakan tidak langsung diberikan kepada si aligator, melainkan harus dikarantinakan terlebih dahulu  dengan memasukkannya ke dalam air yang dibubuhi obat. Semoga dengan penangann yang baik serta pakan yang bermutu, sang ikan aligator dapat dinikmati keanggunannya setiap saat.



Bab III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah Teknologi Pembenihan Ikan Aligator atau Gar ini adalah sebagai berikut:

     Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa memelihara Ikan Alligator itu tidak begitu sulit dibandingkan dengan sesama hewan air lainya yang lain seperti Buaya dll. Teknik budidayanya cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang dapat melakukan. Lahan yang dibutuhkan tidak terlalu harus luas. Selain gampang dibudidayakan, kelebihan Aligator  adalah tidak mudah terserang penyakit. Jika potensi ini dapat dilakukan dengan baik, insya Allah akan menjadi penghasilan tambahan, serta devisa bagi negara.

     Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"orang yang baik selalu mengucap salam bila berkunjung"