Kembang api


Selasa, 27 Maret 2012

Makalah Budi daya Ikan Aligator


Bab I
PENDAHULUAN

MENGENAL SOSOK ALIGATOR LEBIH DEKAT


         Salah satu ikan hias yang sampai saat ini memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan aligator. Ikan tersebut merupakan ikan purba berukuran besar dan tergolong ikan karnivora. Sampai saat ini teknik pengembangbiakannya belum banyak diketahui, baik oleh produsen maupun penggemar ikan hias. Beberapa pembudidaya memang sudah berhasil memijahkan ikan aligator ini melalui teknik kawon suntik, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Ikan aligator banyak diminati baik didalam negeri maupun di luar negeri. Ikan tersebut sekarang banyak digunakan sebagai ikan hias karena warna sisiknya yang indah.

        Ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai torpedo. Sirip punggung dan sirip dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjang mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut. 

        Ikan aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Bagian bawah tubuhnya yaitu didaerah perut berwarna agak terang. Warna daging aligator kemerahan, sedangkan telur berwarna kehitaman. Menurut informasi daging ikan aligator dapat dimakan sedangkan telurnya yang berbentuk bulat sangat beracun bagi manusia, hewan dan unggas air. 

        Ikan aligator jantan memiliki testis sedangkan ikan betina memiliki ovarium. Ikan ini memiliki jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan. Pada ikan betina hati sangat penting untuk pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator agak sukar dibedakan antara jantan dan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah mencapai kematangan gonad. Ikan tersebur dibedakan berdasarkan pengamatan pada morfologi tubuh. Induk betina perutnya menonjol, lebih lunak, dan besar. Sementara induk jantan biasanya lebih ramping.


Bab II
LATAR BELAKANG


MENGAKUARIUMKAN IKAN BUAYA


     Rupanya, ukuran ikan aligator yang panjangnya bisa mencapai 3m dan bertampang seram tidak mengecilkan minat hobiis untuk memeliharanya dalam akuarium. Di kala masih seukuran 20 hingga 50 cm memang ikan ini enak dilihat, baik gerakannya sewaktu menangkap pakan hidup maupun corak tubuhnya yang bervariasi. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar ia tetap hidup sehat dan kerasan tinggal di akuarium? Berikut ini kiatnya.

     Ikan buaya tidak sama dengan buaya atau aligator. Disebut ikan buaya karena bentuknya mirip buaya. Di daerah asalnya ikan buaya yang pada sistematika dimasukkan ke dalam keluarga lepisosteussidae ini di kenal sebagai gar fish. Ia hidup liar di benua Amerika di perairan Sungai Mississippi hingga Rio Grande Del Norte yang bermuara ke Teluk Meksiko.

     Diketahui ada 6 spesie gar fish yang ditemukan di alam, diantaranya spotted gar (Lepisosteus oculatus) yang tubuhnya bertotol-totol hitam -[yang ada dikolam sekarang jenisnya ini longnose gar yang moncongnya sangat panjang, dan alligator gar yang panjang tubuhnya bisa mencapai 300cm. karena variasi bentuk dan corak warna yang berbeda-beda itulah ikan ini banyak dikoleksi sebagai ikan hias peliharaan di dalam akuarium kecil.

     Alligator gar atau bahasa latinnya Atractosteus spatula adalah ikan pari bersirip primitif,ikan ini di sebut Alligator Gar di karenakan bentuk fisiknya terutama kepala yang mirip aligator. ikan ini sering di temukan di daerah amerika utara, berat dari Alligator ini minimal mencapai 91 Kg. untuk ikan Alligator Gar terbesar yang pernah di tangkap mencapai berat 127 Kg,ikan ini di tangkap oleh seorang wanita bernama Kenny Williams pada tanggal 14 Februari 2011 kemudian di sumbangkan ke museum Ilmu pengetahuan alam mississipi, tetapi kemudian rekor tersebut di patahkan oleh Bowfishing yang berhasil menangkap Alligator Gar seberat 166 Kg. Alligator gar banyak di temukan di wilayah amerika,yaitu di sungai mississipi,Texas, Oklahoma,...

Jenis-jenis gar atau Alligator

   Longnose gar:Lepisosteus osseus :
- shortnose gar:Lepisosteus platostomus
- Spotted gar:Lepisosteus oculatus
- Florida gar:Lepisosteus platyrhincus
- Alligator gar:Atractosteus spatula
- Tropical gar:Atractosteus tropicus
- Cuban gar:Atractosteus tristoechus
- Shortnose gar + Alligator gar
- Longnose gar + Alligator gar
- Florida gar + Alligator gar
- Gold gar


Bab III
KEGIATAN PEMBENIHAN

1.  Seleksi Induk

     Sebelum ikan dipijahkan, perlu dilakukan seleksi induk. Badan induk tersebut harus lurus dan gemuk. Biasanya induk ikan aligator yang dapat dipijahkan memiliki bobot tubuh mulai dari 1 Kg.
     Induk yang berukuran besar akan mengeluarkan lebih banyak telur dibandingkan induk yang berukuran kecil. Selain itu induk yang dipilih harus sehat, tidak cacat, tidak luka, tidak ditempeli parasit dan matang gonad. Induk pun harus lincah serta berwarna cerah dan tidak gelap. Tutup insang induk harus menutup sempurna dan siripnya lengkap. Induk dengan kriteria tersebut umumnya dapat diperoleh dengan teknik pemeliharaan yang baik.

2.  Kematangan Gonad

     Kematangan gonad ikan aligator perlu waktu yang cukup lama dan biasanya dicapai setelah ikan berukuran besar. Kematangan gonad ditandai dengan peningkatan nilai indeks gonadosomatic (IGS), yaitu perbandingan antara bobot gonad dan bobot tubuh yang dinyatakan dalam persen. Menurut informasi, indeks gonadosomatic untuk betina aligator mencapai nilai tertinggi pada musim gugur yang mencapai 9,6 %.






Induk betina yang sudah matang gonad, perutnya membesar sampai kearah anus. Induk betina yang sudah siap memijah akan memiliki warna urogenital yang merah (gambar.2). sementara jantan yang sudah mencapai kematangan gonad, biasanya kalau diurut dari bagian dada kearah ujung ekor akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih. Tanda inilah yang dapat digunakan untuk membedakan antara induk jantan dan betina dengan mudah.

3.  Proses Pemijahan

     Ikan Aligator di Indonesia tidak dapat dibiakkan secara alamiah di dalam wadah budidaya.  Oleh karena itu, digunakan cara lain melalui pemijahan buatan yang dikenal sebagai kawin rangsang atau kawin suntik (induced breeding).  Caranya yaitu melalui penyuntikan hormon ovaprim yang berisi a-LHRH dan antidopamin.  Penyuntikan biasanya dilakukan dua kali.  Suntikan pertama diberikan sebanyak 30% dari dosis dan suntikan kedua sebanyak 70% dengan dosis sebesar 0,7 ml/kg. Ovulasi dan pemijahan terjadi setelah tujuh jam penyuntikan kedua.  Pada saat proses pemijahan akan terdengar suara percikan dan bunyi kepakan sirip di air.

4.  Inkubasi Dan Penetasan
     
      Inkubasi dan penetasan dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam   6-8 hari setelah pemijahan. Ujung ekor tempak mulai mencuat ke luar pada hari kedua, tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi pada 6-7 hari setelah penetasan.
       Selanjutnya telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu. Setelah itu larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah menetas, larva



menempel ketanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung moncongnya sampai berukuran panjang tiga perempat inci. organ tersebut kemudian menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
        Untuk mengurangi terjadinya serangan jamur, penetasan dilakukan pada kepadatan rendah. Untuk dua substrat yang penuh berisi telur dapat digunakan sebuah akuarium bervolume 100 liter. Untuk menekan petumbuhan jamur yang menyerang telur (Saprolegnia) ke dalam air media penetasan dapat ditambahkan biru metilen (methylene blue) sebanyak 2 ppm. Pergantian air tidak perlu dilakukan selama penetasan karena kepadatannya rendah. 
         Ikan aligator merupakan ikan yang berkembang biak dengan cara substrat spawner  (peletak telur di substrat) dimana telur ikan aligator menempel pada rerumputan atau juga dapat dibuat tali rafia yang dipotong sepanjang       30 cm yang salah satu ujungnya diikat hingga menyatu.

5.  Perawatan Larva



 

Setelah embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Pada saat telur baru menetas larva ikan aligator masih memiliki kunig telur yang cukup besar. Kunig telur ini berperan sebagai cadangan makanan. Walaupun ikan aligator yang berukuran besar memiliki alat pernafasan tambahan, tetapi pada ukuran larva sampai ukuran 3 inci belum berkembang sempurna sehingga masih sangat tergantung pada oksigen yang tersedia di dalam air.
      Pemberian artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu.  Larva ikan alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia) dan larva ikan lainnya.  Larva ikan yang dapat diberikan berupa larva ikan mas.
       Meskipun ikan aligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk, pergantian air tetap harus dilakukan. Menurut data (Muhammad Zairin, 2004) tingkat kelangsungan hidup larva masih rendah yaitu sebesar 50%.

Kualitas air diutamakan





Di habitat aslinya ikan aligator lebih banyak berdiam diri di dasar sungai yang berair dangkal atau di sela-sela tumbuhan rawa. "Karena itu untuk memeliharanya di akuarium tidak ada cara lain kecuali meniru sedapat mungkin habitat aslinya," tutur Karim, pedagang ikan hias di Balai Rakyat,Pasarminggu.
     Soal disatukan dengan ikan lain yang tidak sejenis menurut Boleh saja asal ukurannya tidak terlalu kecil (seimbang). "Ikan ini memang bertampang seram, dan terlihat ganas sewaktu menangkap mangsa berupa ikan-ikan hidup, tapi sebenarnya ia bisa bersahabat," Agar sifat ikan buaya dapat terkontrol, disamping pakan, kualitas air akuarium dan asesori/pelengkapnya perlu diperhatikkan.
     Ke dalam akuarium bisa diletakkan hamparan bebatuan supaya berkesan alami, serta dipasang kayu api-api sebagai tempat berlindung. Kayu api-api dipilih karena selain tahan
pelapukan juga bentuknya indah dan bervariasi. Sedangkan untuk memantau kualitas air yang merupakan bagian penting dari kehidupan ikan buaya perlu ditambahkan alat-alat pengukur, sirkulasi, dan penyaring air.

     Termometer selaku pengatur suhu bisa ditempatkan pada bagian sudut akuarium.Dengan termometer ini suhu air yang dikehendaki ikan buaya berkisar 20 – 250C dapat dijaga kestabilannya. Sementara sirkulator sebaiknya digunakan yang berfilter. Filter yang bentuknya seperti kapas dan mengandung karbon aktir ini berfungsi sebagai penyaring otoran dan mempertahankan kealakian air.
     Tetapi bila kondisi air terlalu basa, maka pada butiran karbon bisa ditambhkan Aqua-vital berbentuk serabut hingga pH air mengarah ke asam.Kecuali alat-alat pengurkur di atas, didasar akuarium diletakkan pipa penyedot supaya akuarium selalu bersih dari sedapat kotoran. Dengan begitu kekhawatiran berkurangnya volume oksigen terlarut dapat dikurangi. 

     Perlu diketahui bila volume oksigen terlarut menjadi kecil akan menyebabkan ikan susuh bernapas. Setiap minggu penggantian air akuarium perlu dilakukan. Caranya dengan membuang sepertiga bagian air akuarium untuk kemudian diganti air baru yang telah diendapkan sehari semalam. Penggantian air yang dilewatkan melalui sirkulator hendaknya dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak menimbulkan perubahan keasaman air secara drastis. Pada waktu bersamaan dibersihkan pula segala isi filter dengan air yang sudah dibubuhi PK (Permanganan kalium),lalu dijemur hingga benar-benar kering. Untuk memperoleh hasil kerja maksimal, filter sebaiknya diganti setelah masa pemakaian 3 bulan.


Hati-hati dengan pakan….!!

     Tidak dipungkiri,saat memberi pakan adalah saat-saat terindah memelihara ikan buaya. Ikan buaya yang dalam kondisi biasa mempunyai gerakan lamban seperti ikan malas akan berubah gesit kala memangsa ikan atau udang hidup yang dicemplungkan sebagi pakan. Dalam secepat kilat ikan umpan yang semula merasa aman hilir mudik di hadapan si buaya tiba-tiba sudah berada di moncong panjangnya. Seekor ikan aligator berukuran panjang 20 cm dapat menghabiskan 5 - 10 ekor udang atau ikan beukuran sedang dalam seketika untuk sekali makan.

     Pakan yang paling mudah didapat dan disukai ikan buaya memang berupa ikan-ikan kecil hidup. Namun yang perlu diperhatikan, bila ada pakan tersisa harus segera diangkat /dibersihkan, karena faeces yang dikeluarkannya bias membuat air akuarium cepat kotor. Sebaliknya bila ingin memberikan pakan secara ad libitum (tersedia sepanjang waktu), udang hidup adalah yang terbaik.

     Diluar kesukaan si ikan aligator, pakan berupa ikan atau udang hidup tetap mengandung risiko. Pasalnya pakan tersebut kadang sudah terscemari cendawan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis ditempat penampungannnya. Maklum, kedua penyakit yang bisa dengan cepat menular kepada ikan peliharaan itu tidak terlihat oleh mata telanjang.

     Pada tahap dini serangan Saprolegnia dan Ichthyophthirius multifiliis tidak berbahaya, tetapi bila tidak disegera ditangani akibatnya bisa fatal. Ikan yang terserang mula-mula hanya merasakan gatal-gatal, sehingga kerap menggesek-gesekkan tubuhnya pada dinding atau benda-benda di dalam akuarium. Selanjutnya, gesekan menyebabkan sisik ikan terlepas. Dan ikan menjadi liar alias stres. Jika ikan sudah stres hampir bisa dipastikan nafsu makannya turun, bahakn mungkin tidak mau makan sama sekali dan akhirnya mati.

     Mengatasi serangan cendawan tahan dinin bisa dilakukan dengan memberikan beberapa tetes Tetra Aqua Safe dalam akuarium secara berkala. Tetra Aqua Safe ini selain mengobati cendawan, juga sekaligus menjernihkan air. Tetapi bila serangannya sudah parah, terapi yang dilakukan adalah dengan cara emindahkan ikan ke akuarium bersih yang telah dicampur obat Tropical Fish Medicine pada airnya. Lalu biarkan ikan beberapa jam disana, sambil akuarium semula dikras total hingga benar-benar kering.

     Selalin cendawan Saprolegnia dan bakteri ich, biasanya dalam pakan terbawa cacing jangkar (Lernaena cyprinaceae) dan Argulus idicus  yang berbentuk bulat dan berwarna kehijauan. Kedua organisme itu juga dapat mengganggu kesehatan ikan. Nah, agar terhindar dari organisme yangmerugikan, biasakan ikan atau udang yang baru dibeli untuk pakan tidak langsung diberikan kepada si aligator, melainkan harus dikarantinakan terlebih dahulu  dengan memasukkannya ke dalam air yang dibubuhi obat. Semoga dengan penangann yang baik serta pakan yang bermutu, sang ikan aligator dapat dinikmati keanggunannya setiap saat.



Bab III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah Teknologi Pembenihan Ikan Aligator atau Gar ini adalah sebagai berikut:

     Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa memelihara Ikan Alligator itu tidak begitu sulit dibandingkan dengan sesama hewan air lainya yang lain seperti Buaya dll. Teknik budidayanya cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang dapat melakukan. Lahan yang dibutuhkan tidak terlalu harus luas. Selain gampang dibudidayakan, kelebihan Aligator  adalah tidak mudah terserang penyakit. Jika potensi ini dapat dilakukan dengan baik, insya Allah akan menjadi penghasilan tambahan, serta devisa bagi negara.

     Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.














PERKEMBANGAN ISLAM DI MALUKU


Kerajaan Islam di Indonesia

     Diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.


Kedatangan Islam

     Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awal kedatangan Islam di Maluku khususnya Ternate. Namun diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat Ternate telah mengenal Islam mengingat banyaknya pedagang Arab yang telah bermukim di Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan nama bernuansa Islam namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk Islam masih diperdebatkan. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad ke-15.

     Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500). Beberapa langkah yang diambil Sultan Zainal Abidin adalah meninggalkan gelar Kolano dan menggantinya dengan Sultan, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat Islam diberlakukan, membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Langkah-langkahnya ini kemudian diikuti kerajaan lain di Maluku secara total, hampir tanpa perubahan. Ia juga mendirikan madrasah yang pertama di Ternate. Sultan Zainal Abidin pernah memperdalam ajaran Islam dengan berguru pada Sunan Giri di pulau Jawa, disana beliau dikenal sebagai "Sultan Bualawa" (Sultan Cengkih).


 
A. Kerajaan Gapi atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Kesultanan Ternate         
    (mengikuti nama ibukotanya)

     Adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke -16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di pasifik.

B. Kesultanan Tidore

     Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Indonesia sekarang. Pada masa kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.

     Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugis sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling independen di wilayah Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin (memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18.




 
C. Kesultanan Bacan

     Kesultanan Bacan adalah suatu kerajaan yang berpusat di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun 1521. Meski berada di Maluku, wilayahnya cukup luas hingga ke wilayah Papua. Banyak kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang berada di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan.

D. Kerajaan Tanah Hitu

     adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Ambon, Maluku. Kerajaan ini memiliki masa kejayaan antara 1470-1682 dengan raja pertama yang bergelar Upu Latu Sitania (raja tanya) karena Kerajaan ini didirikan oleh Empat Perdana yang ingin mencari tahu faedah baik dan tidak adanya Raja. Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di Maluku, disamping melahirkan intelektual dan para pahlawan pada zamannya. Beberapa di antara mereka misalnya adalah Imam Ridjali, Talukabessy, Kakiali dan lainnya yang tidak tertulis di dalam Sejarah Maluku sekarang, yang beribu Kota Negeri Hitu. Kerajaan ini berdiri sebelum kedatangan imprialisme barat ke wilayah Nusantara.

      Awal mula kedatangan

     Kedatangan Empat Perdana merupakan awal datangnya manusia di Tanah Hitu sebagai penduduk asli Pulau Ambon. Empat Perdana Hitu juga merupakan bagian dari penyiar Islam di Maluku. Kedatangan Empat Perdana merupakan bukti sejarah syiar Islam di Maluku yang di tulis oleh penulis sejarah pribumi tua maupun Belanda dalam berbagai versi seperti Imam Ridjali, Imam Lamhitu, Imam Kulaba, Holeman, Rumphius dan Valentijn.


ABAD KE-13

     Penduduk lokal Kampung Wawane, Provinsi Maluku, merupakan penganut animisme. Lalu seabad kemudian, hal tersebut mulai berubah seiring dengan kedatangan pedagang Jawa ke provinsi ini. Pedagang-pedagang Jawa ini tidak hanya berdagang, namun juga menyebarkan ajaran Islam. Mereka mencoba mengenalkan Islam kepada masyarakat lokal di Maluku, dan kepercayaan animisme sedikit demi sedikit mulai memudar di Kampung ini.

Masjid Tertua di Indonesia Ada di Maluku

     Perkembangan Islam di Maluku selanjutnya ditandai dengan dibangunnya Masjid Wapaue pada 1414. Masjid ini terletak di kampung Wawane, dan menurut sejarah setempat mesjid ini dibangun saudagar-saudagar kaya yang bernama Perdana Jamillu dan Alahulu.

     Masjid ini dinamakan Masjid Wapaue karena terletak di bawah pohon mangga. Dalam bahasa setempat, "wapa" berarti "bawah" dan "uwe" berarti mangga. Keseluruhan bangunan masjid ini terbuat dari kayu sagu yang dilekatkan satu sama lain tanpa menggunakan paku.

     Pada 1614, masjid ini disarankan untuk dipindahkan lokasinya ke Kampung Tehalla, 6 kilometer dari sebelah timur Kampung Wawane. Relokasi ini dipimpin Imam Rajali, seorang kyai bersama para pengikutnya yang disebut Kelompok Dua Belas Tukang. namun, 50 tahun kemudian atau pada 1664, mesjid ini secara ajaib telah berpindah ke Kaitetu, dan tidak ada seorangpun yang memindahkannya. Para penduduk setempat percaya hal ini merupakan suatu mukjizat atau keajaiban.

     Hingga kini, Masjid Wapaue ini masih terawat dengan baik. tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim, tapi juga sebagai galeri museum yang berisi koleksi-koleksi antik peninggalan kebudayaan muslim maluku kuno antara lain Bedug yang berumur seratus tahun, Al-Quran antik yang ditulis tangan, sebuah kaligrafi tulisan arab yang ditaruh di sebuah lempengan metal dan sebuah timbangan kayu yang digunakan untuk menimbang zakat.

     Mesjid tua Wapauwe ini terletak dekat dengan Benteng Amsterdam di desa Kaitetu, Kabupaten Hila, Provinsi Maluku. Untuk mengunjungi mesjid ini dibutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan menggunakan bis umum dari Ibukota Maluku, kota Ambon.

* * * * * * *





Senin, 26 Maret 2012


= Gelombang Elektromagnetik =


Gelombang elektromagnet tidak membutuhkan medium.Gelombang juga bisa dikelompokkan berdasarkan banyaknya dimensi yang dilalui gelombang ketika bergentanyangan dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan banyaknya dimensi, gelombang bisa dikelompokkan menjadi gelombang berdimensi satu, gelombang berdimensi dua, gelombang berdimensi tiga. Gelombang tali dan gelombang pegas merupakan contoh gelombang berdimensi satu.Riak air termasuk gelombang berdimensi dua. Sebaliknya gelombang bunyi dan gelombang elektromagnetik termasuk gelombang berdimensi tiga.

Rumus Gelombang :


= Getaran dan Gelombang = 


Getaran adalah gerakan bolak-balik (periodik) suatu benda melalui titik seimbangnya.Contoh : ayunan sederhana
Istilah-Istilah getaran :
~Jarak dari A ke B atau B ke C disebut simpangan
~Simpangan maksimum disebut Amplitudo
~Periode adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran penuh.(A-B-C-B-A).
~Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik.

Dimana :

n = banyaknya getaran
t = selang waktu
f = frekuensi
T = periode

Rumus perpindahan kalor secara konduksi =




= Medan Magnet =

= Kapasitor =


=Spektrum Gelombang Elektromagnetik=






=Rimusan arus Bolak balik=





  

Fenomena Tawuran/Konflik antar Pelajar ( Generasi )


Latar Belakang Masalah

     Seolah-olah nurani tidak lagi diyakini oleh para remaja, lebih-lebih apabila melihat banyaknya tawuran pelajar akhir-akhir ini. Dengan garangnya api kebencian merasuki pelajar seperti mafia hendak menunjukkan keperkasaannya. Dan kekerasan, dianggap sebagai solusi yang paling tepat dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan.
Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan terjadi dihadapan mereka. Dan seringkali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari sudut pandang negatif permasalahan yang ada. Seolah-olah seperti seorang terdakwa yang telah mendapat vonis hukum, yang dipastikan sebentar lagi akan dimasukkan kedalam penjara.
Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar sendiri. Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap respon yang ditimbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam gejolak jiwa yang berupa agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.


    Hal itu menimbulkan gejolak jiwa berupa kepenatan yang membumbung menjadi gundukan stress dan mencari sebuah pelampiasan. Hal tersebut seringkali tersalurkan dalam perbuatan negatif, berkumpul dengan sekelompok preman dan secara tidak langsung menjadi bagian dari mereka. Karena didalam kelompok barunya, mereka mendapat pengakuan sebagaimana yang selama ini tidak didapatkan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari situlah dimulainya pembelajaran kekerasan, dilingkungan baru yang tanpa kenal akan aturan, norma, adat, dan kesusilaan. Yang berlaku adalah hukum anarkisme, kriminalisme, premanisme, rimbaisme yang kesemuanya itu selalu mengedepankan otot dari pada otak. Dan yang terjadi adalah wujud nyata mereka yaitu seorang pelajar namun substansinya adalah preman yang belajar. Itulah sekilas kenyataan akan adanya jiwa mafia dalam diri seorang pelajar yang berpotensi menimbulkan kenakalan pelajar yang terutama berupa tawuran. Sehingga tidak asing lagi hanya sekedar saling pandang dapat menimbulkan tawuran.
Sungguh ironis memang apa yang terjadi di dunia pelajar, yang sebenarnya dituntut untuk belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan harapan mereka bisa berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

     Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Sehingga jika mendengar kata tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa.
     Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita.

     Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng/kelompoknya. Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut.

     Sebenarnya jika kita mau melihat lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah. Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah di Indonesia itu cukup berat . Akhirnya stress yang memuncak itu mereka tumpahkan dalam bentuk yang tidak terkendali yaitu tawuran. Dari aspek fisik,tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa.   

     Kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.sedangkan aspek mentalnya , tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Setelah kita tahu akar permasalahannya , sekarang yang terpenting adalah bagaimana menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan ini. Dalam hal ini, seluruh lapisan masyarakat yaitu, orang tua , guru/sekolah dan pemerintah.
 
     Pendidikan yang paling dasar dimulai dari rumah.Orang tua sendiri harus aktif menjaga emosi anak. Pola mendidik juga barangkali perlu dirubah.Orang tua seharusnya tidak
mendikte anak, tetapi memberi keteladanan.Tidak mengekang anak dalam beraktifitas yang positif. Menghindari kekerasan dalam rumah tangga sehingga tercipta suasana rumah yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang si anak Menanamkan dasar-dasar agama pada proses pendidikan.
     Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.
2. Tinjauan psikologi penyebab remaja terlibat perkelahian pelajar
     Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.
     Tidak kalah penting adalah membatasi anak melihat kekerasan yang ditayangkan Televisi. Media ini memang paling jitu dalam proses pendidikan.Orang tua harus pandai-pandai memilih tontonan yang positif sehingga bisa menjadi tuntunan buat anak.Untuk membatasi tantonan untuk usia remaja memang lumayan sulit bagi orang tua.Karena internetpun dapat diakses secara bebas dan orang tua tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi

     Filter yang baik buat anak adalah agama dengan agama si anak bisa membentengi dirinya sendiri dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun.Dan pendidikan anak tidak seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah. Peranan sekolah juga sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk meminimalkan tawuran antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat, agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran pada jam – jam pelajaran di luar sekolah. Yang kedua peran BK ( Bimbingan Konseling harus diaktifkan dalam rangka pembinaan mental siswa, Membatu menemukan solusi bagi siswa yang mempunyai masalah sehingga persoalan-persoalan siswa yang tadinya dapat jadi pemicu sebuah tawuran dapat dicegah. Yang ketiga mengkondisikan suasana sekolah yang ramah dan penuh kasih sayang . Peran guru disekolah semestinya tidak hanya mengajar tetapi menggatikan peran orang tua mereka. Yakni mendidik.Yang keempat penyediaan fasilitas untuk menyalurkan energi siswa.

Contohnya menyediakan program ektra kurikuler bagi siswa.Pada usia remaja energi mereka tinggi, sehingga perlu disalurkan lewat kegiatan yang positif sehingga tidak berubah menjadi agresivitas yang merugikan. Dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Ini sekolah membutuhkan prasarana dan sarana, seperti arena olahraga dan perlengkapan kesenian, yang sejauh ini di banyak sekolah belum memadai, malah cenderung kurang. Oleh karenanya, pemerintah perlu mensubsidi lebih banyak lagi fasilitas olahraga dan seni.
   
      Dari segi hukum demikian juga.Pemerintah harus tegas dalam menerapkan sanksii hukum Berilah efek jerah pada siswa yang melakukan tawuran sehingga mereka akan berpikir seratus kali jika akan melakukan tawuran lagi.Karena bagaimanapun mereka adalah aset bangsa yang berharga dan harus terus dijaga untuk membangun bangsa ini. Perubahan sosial yang diakibatkan karena sering terjadinya tawuran, mengakibatkan norma-norma menjadi terabaikan. Selain itu,menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek hubungan social masyarakatnya..
    
     Dalam bukunya yang berjudul “Dinamika Masyarakat Indonesia”, Prof. Dr. Awan Mutakin, dkk berpendapat bahwa sistem sosial yang stabil ( equilibrium ) dan berkesinambungan ( kontinuitas ) senantiasa terpelihara apabila terdapat adanya pengawasan melalui dua macam mekanisme sosial dalam bentuk sosialisasi dan pengawasan sosial (kontrol sosial).
  1. Sosialisasi maksudnya adalah suatu proses dimana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri kepada adapt istiadat ( norma ) suatu kelompok yang ada dalam sistem social , sehingga lambat laun yang bersangkutan akan merasa menjadi bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Pengawasan sosial adalah, “ proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, mendidik atau bahkan memaksa warga masyarakat, agar mematuhi norma dan nilai”. Pengertian tersebut dipertegas menjadi suatu pengendalian atau pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggotanya. (Soekanto,1985:113).
     Apabila mengkaji masalah tawuran pelajar di tangerang tersebut lebih mendalam, apa yang sebenarnya terjadi di tangerang maka tidak bisa menyalahkan begitu saja apa yang terhadap para pelajar. Pertanyaan yang akan timbul adalah sudahkah masyarakat memperhatikan apa sebenarnya keinginan mereka sehingga mereka mencari pelampiasan-pelamapiasan yang berujung tindakan anarki? Apa penyebab mendasar yang menyebabkan mereka menjadi manusia kasar dan tak bernurani? Mengapa bisa terjadi demikian? Siapa yang harus disalahkan?
     Berbagai pertanyaan itu akan senantiasa timbul dan secara tidak langsung seolah menyindir masyarakat karena sejatinya masyarakat adalah bagian dari mereka. Apabila masyarakat mau sadar sebenarnya sebagai bagian dari lingkungan yang ada disekitar mereka, seolah memaksa remaja untuk mencari solusi negatif. Hal itu dikarenakan seringnya masyarakat tidak menghargai dan menghormati mereka bahkan dengan kata lain sering menyepelekan keberadaan mereka.
     Banyak keluarga yan tidak memperhatikan anaknya, banyak sekolah yang hanya terfokus terhadap kegiatan belajar mengajar saja tanpa memperhatikan sisi psikologis anak didiknya. Banyaknya masyarakat acuh tak acuh dengan keberadaan mereka. Hingga bangsa ini yang kurang memperhatikan dunia remaja.
Padahal sebenarnya para remaja hanya ingin diperhatikan, diakui, dihargai dan dihormati oleh lingkungan disekitar mereka. Banyak hal yang perlu untuk diperbaiki guna memperbaiki keadaan yang ada.
     Itulah sekilas betapa pentingnya masyarakat tahu bagaimana masalah ini perlu untuk dikaji. Sehingga diharapkan masyarakat dapat meminimalisir segala bentuk potensi-potensi yang menimbukan kejadian tersebut, yang terutama sekali adalah tawuran pelajar.
Karena kita tahu bahwasanya dampak tawuran tidak hanya pada pelaku tawuran itu sendiri. Namun akan berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti rusaknya bangunan umum, kemacetan, sehingga menimbulkan proyeksi gangguan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari.

Ditinjau Dari Aspek Biologi

Ditinjau dari aspek ini menurut Paul Maclean seorang ahli neorologi mengenai tawuran pelajar
Terjadi karena adanya prosess alamiah yang dihadapi oleh otak manusia. Paul Maclean menyebutkan otak manusia terdiri dari tiga bagian yang dinamakan triune brain. Dan masing-masing otak mempunyai fungsi masing-masing.
     Otak paling rendah dinamakan reptile brain dan seing disebut juga primitf brain yang berfungsi mengatur fisik kita agar tetap hidup, mengelola gerak reflex, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang ditangkap oleh panca indra. Dan pada saat menghadapi ancaman atau keadaan berbahaya cenderung untuk memberikan reaksi melawan atau lari.
     Ketika ada suatu kejadian tawuran, ancaman akan datang walaupun sebenarnya tidak keinginan untuk melakukan sebuah pekelahian. Dikarenakan reaksi dari primitif otak yang mengambil ancaman dan sekaligus membalasnya dengan sebuah perlawanan, maka akan timbulah sebuah perlawanan yang berujung kepada perkelahian. Itulah sekilas proses alamiah perkelahian pelajar yang mendasari tawuran terjadi apabila dipandang dari aspek biologi.


* * * * *


KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa perilaku menyimpang pelajar adalah kenakalan pelajar yang biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya, Penyimpangan biasanya dilihat dari perspektif orang yang bukan penyimpang. Untuk menghargai penyimpangan adalah dengan cara memahami, bukan menyetujui apa yang dipahami oleh penyimpang.
Kenakalan pelajar dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor antara lain; adanya pengaruh kawan sepermainan, kegagalan dalam pendidikan, banyaknya waktu luang, pemberian uang saku yang berlebihan, dan pergaulan sex bebas. Pelajar yang demikian, besar kemungkinan untuk melakukan kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari adanya disorganiasi sosial dalam keluarga yang dialami oleh pelajar, maka akan melakukan perilaku menyimpang atau kenakalan pada tingkat tertentu. Sebaliknya bagi keluarga yang harmonis dan utuh maka kemungkinan anak-anaknya melakukan perilaku menyimpang sangat kecil, apalagi kenakalan khusus.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka untuk memperkecil tingkat perilaku menyimpang pelajar, maka perlu kiranya orangtua menjaga dan mempertahankan keutuhan keluarga dengan mengoftimalkan fungsi sosial keluarga melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan lingkungannya, pengenalan agama lebih dini dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

            Bisa dikatakan bahwa kenakalan remaja seperti halnya tawuran pelajar tidak bisa dikatakan bahwa semua aspek pendorong berasal dari internal mereka saja. Namun faktor lingkungan dimana mereka berada juga mempunyai andil besar dalam memicu seorang pelajar mencari pelampiasan-pelampiasan negatif. Seperti faktor keluarga yang dipenuhi oleh kekerasan orang tua, faktor sekolah yang kurang memperhatikan potensi anak-anak didiknya. Sampai faktor masyarakat yang senantiasa menyepelekan keberadaan mereka.

             Untuk menindak lanjuti itu semua sebaiknya masyarakat yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat sadar betapa pentingnya mereka menjaga kestabilan remaja dengan memberi ruang yang cukup kepada mereka untuk berekspresi. Sehingga mereka mendapatkan kenyamanan yang cukup di mana mereka berada. Pengakuan masyarakat yang selama ini mereka idamkan, sambutan keluarga yang mereka impikan dan sekolah yang nyaman untuk meningkatkan potensi mereka.
Dengan hal-hal tersebut diharapkan masyarakat bisa meminimalisasi potensi-potensi yang ada guna menimbulkan remaja yang kreatif, aktif, produktif dan berpotensi menjadi generasi penerus yang baik.

Saran
Menyikapi berbagai fenomena kenakalan remaja khususnya tawuran pelajar yang telah disampaikan diatas penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut;
1. Sedari sekarang masyarakat harus sadar akan pentingnya peran mereka dalam membentuk        
 lingkungan yang kondusif.
2. Keluarga sebagai elemen dasar sebuah bangunan pendidikan agar lebih aktif dalam     
    memperhatikan anak-anaknya, pentingnya menciptakan demokratisasi dalam keluarga.
3. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidik seharusnya memperhatikan potensi-potensi dasar
    peserta didik untuk lebih meningkatkan daya kreativitas mereka.
4. Adanya system penanganan yang lebih tepat apabila diketemukan tawuran pelajar.

*****