Kembang api


Minggu, 15 Desember 2013

Contoh Brosur makanan Sehat


contoh : Bagian Depan dan belakang


contoh : Bagian Dalam  atau Isi

Sistem Infomasi Management



Latar Belakang Masalah


     Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.


    
Pada instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.

     Sebuah masyarakat yang maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Masyarakat modern yang berkembang pada era millenium dua ini merupakan masyarakat yang menikmati fasilitas dari sebuah perkembangan teknologi canggih. Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi, tidak ada yang mampu disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mau tidak mau, setuju tidak setuju kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan manusia.
     Maka saat ini kita lebih mengenal sebagai sebuah era masyarakat informasi dan tentunya ada masa dimana masyarakat belum mengenal informasi. Dari hampir semua lini kehidupan manusia dewasa ini telah menggunakan kecanggihan tekhnologi informasi, baik pada tingkat individual, kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam hubungan antar organisasi dan antar negara. Salah satu produk pekembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini dikenal dengan istilah informatika. Walaupun terbilang masih baru, namun perkembangannya telah sangat dibutuhkan hampir semua orang, salah satu kontribusi substansial dan bahkan telah membuka kesadaran pada perbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai suatu Resource (sumber daya) organisasi yang strategis.
     Tentunya dalam perkembangannya ada suatu proses dalam masyarakat hingga mencapai sebuah tahapan sebuah sistem informasi yang sedemikian canggih seperti sekarang ini. Dibawah ini akan dijelaskan tahapan dan perbandingan perkembangan teknologi informasi di masyarakat :
Masyarakat Pra – Informational
è adalah masyarakat yang mengolah informasi secara “ traditional “ dalam arti tidak menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa dikatakan “ manual sistem “
Masyarakat Informational
è adalah masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa dikatakan “ Computerisasi sistem “.

Arti Penting Perlunya sebuah Sistem Informasi

1.      Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap
     kebutuhan Pokok dan kebutuhan pelengkap lainnya.
2. Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
                berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3. Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4. Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas     
    wilayahnya.
5. Kecenderungan Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6. Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7. Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8. Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap hasil     
    pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9. Persaingan dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh : Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola semua sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembang dan memerlukan perluasan usaha maka yang dikelola manajer tidak hanya bagian produksi saja, tetapi bagian: personalia,material, marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok tersebut mutlak          
               diperlukan.

Menurut McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer mengelola lima jenis sumber daya utama yaitu :

1. Manusia
2. Material
3. Mesin (fasilitas dan energi)
4. Uang (capital)
5. Informasi ( data )

       Maka selain mengelola sumber daya fisik, manajer juga mengelola sumber daya informasi.
èSeorang manajer memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
èKemudian seorang manajer memastikan bahwa orang yang berkompeten dalam organisasilah yang menerima informasi tersebut dan memanfaatkannya.
è Setelah informasi tersebut tidak lagi bermanfaat, manajer membuang atau menyimpan (sebagai arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
¯ Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai dari :

è Memperoleh informasi è menggunakannya seefektif mungkin è dan membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut

Pengertian dan Peranan SIM

     Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM),sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan pengolahan data.Untuk memberikan pengertian yang benar tentang SIM, berikut ini diberikan beberapa definisi:

     Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi simbul-simbul sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Pengolahan data mencakup semua kegiatan yang termasuk didalam mempertahankan akurasi dan rekor yang up-todate dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan ataupun kelompok, baik dari dalam maupun luar perusahaan.

      Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya.
Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.

      Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System=DSS): merupakan sistem yang berbasis komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang semi-struktural.

Otomatisasi Perkantoran (Office Automation=OA): mencakup semua sistem formal dan informal yang pada intinya menekankan pada komunikasi informasi dari dan kepada orang-orang dalam perusahaan.

Experts System (ES): adalah program komputer yang berfungsi sama seperti keahlian manusia, memberikan saran pada pemakai bagaimana memecahkan suatu masalah.

Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif

Tujuan Umum

  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen



Definisi Sistem Informasi Manajemen

     Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

     Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

1.  Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi
     dari transaksi keuangan.
2.  Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi
     untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
     penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3.  Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4.  Sistem informasi personalia (personnel information systems)
5.  Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
6.  Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
7.  Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
8.  Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)
9.  Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information  
     systems)
10.Sistem informasi teknik (engineering information systems)


     Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.


Ilmu Pengetahuan Manajemen

     Ilmu manajemen atau penelitian operasional adalah penerapan metode ilmiah dan teknik-teknik analisis kuantitatif terhadap masalah manajemen. Beberapa di antara konsep-konsep pokoknya adalah:

1.Penekanan ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan metode
2.ilmiah pada penelitian.
3.Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistis dalam analisis.
4.Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan optimal.

     Ilmu pengetahuan manajemen dalam penyelesaiannya cenderung memakai kriteria ekonomis atau teknik daripada kriteria perilaku, dengan penekanan metode teknis dalam memecahkan persoalan. Keberhasilan ilmu pengetahuan manajemen di dalam organisasi yang paling menyolok adalahpada persoalan operasional dan keputusan taktis. Misalnya manajemen sediaan barang (inventory management) telah mendapat perhatian besar, demikian pula penjadualan produksi, penentuan letak pabrik, penjaluran angkutan transportation routing), dan analisis penanaman modal.

Beberapa teknik umum sehubungan dengan ilmu pengetahuan manajemen adalah:
 
 Pemrograman linier (linear programming)·
 Pemrograman integer (integer programming)
·
 Pemrograman dinamis (dynamic programming)
·
 Teori pengantrian (queueing theory)
·
 Teori permainan (game theory)
·
 Teori keputusan (decision theory)
·
 Simulasi (simulation)
·

     Ilmu pengetahuan manajemen adalah sebuah perkembangan penting dalam system informasi manajemen berdasarkan komputer, karena ilmu pengetahuan manajemen telah mengembangkan prosedur-prosedur untuk analisis dan pemecahan berdasarkan komputer dalam banyak jenis persoalan keputusan. Ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan, pemakaian model, teknik-teknik ilmu pengetahuan manajemen, dan algoritma pemecahan berdasarkan komputer umumnya digabungkan dalam rancangan SIM.

Teori Manajemen

     Dalam memahami evolusi konsep SIM, perkembangan terakhir dalam teori manajemen cukup pesat. Bila dalam ilmu pengetahuan manajemen perkembangannya menekankan optimisasi sebagai tujuan, maka teori manajemen sekarang menekankan pemuasan dan mempertimbangkan keterbatasan manusia dalam mencari pemecahan. Sejumlah periset manajemen telah memusatkan perhatian pada segi-segi keperilakuan dan motivasi pada struktur keorganisasian serta sistem dalam organisasi. Perkembangan dalam teori manajemen ini penting untuk merancang SIM, karena membantu dalam memahami peranan system manusia/mesin serta bermanfaat untuk mengembangkan model-model keputusan.


Konsep Pokok

     Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama secara singkat.


Pokok-pokok SIM

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:

1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
    Perangkat lunak sistem umum
    Perangkat lunak terapan umum
    Program aplikasi
3.
Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian

     Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari: Program untuk melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjukuntuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan.

Komputer Sebagai Alat Bantu Pada Sistem Informasi Manajemen.

Hardware dan Software
Alat Input
Adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Alat input dapat beru[a signal input atau maintenance input.

Signal input : energi yang akan di olah oleh system.
Maintenance input : energi yang akan digunakan untuk mengolah signal input.

Alat input terdiri dari :
1.Alat input langsung
2.Alat input tidak langsung

Alat input langsung :
1.
VDT ( Visual Display Terminal ) : Monitor.
2. Pointing Device : Mouse, touce screen, lightpen,digitizer grapics tablets.
3. Keyboard.
4. Scaner
    - MICR ( Magnetic Ink Character Recognation)
    - Optical Data Reader
    - OCR (Optical Char Reader)
    - Barcode
    - OMR (Optikal Mark Reader)
5. Sensor : Digitizing camera
6. Voice Recognizer.

Alat input tidak langsung :
1. Key to card
2. Key to tape.
3. Key to disk.

Alat Pemroses (CPU)
1. Contol Unit
    Bertugas mengatur & mengendalikan semua peralatan yang ada pada system computer.

2  Arithmatic and Logical Unit.
    Bertugas melakukan semua perhitungan aritmatik & logika yang terjadi sesuai dengan           
     instruksi program


3. Register
    Merupakan tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang diproses oleh cpu,
    sedang instruksi-insterksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih
    disimpan di memori utama.
Memory Utama (Main Memori) tardiri dari:
1.
RAM (Random Access Memory)
    Merupakan memory yang dapat diakses (baca, tulis) oleh user.
    RAM terdiri dari 4 bagian :
    Input storage, Program storage, Working storage, & Output storage.
2. ROM (Read Only Memory)
    Merupakan memori yang hanya bisa dibaca saja oleh user tetapi tidak bisa ditulis.
   
Berisi program setup pabrik misalnya : bootstrap program, program pokok sistem               operasi dan    lain-lain.

Secondary Storage (External Storage)
Merupakan penyimpanan cadangan/tambahan.
Contoh : disket, hardisk, magnetic tape dan lain-lain.

Alat Output
Terdiri dari :
   1.
Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
      
Printer : - Impact printer : dot matrik printer
       Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
       Ploter
       Computer output to microfilm

   2. Softcopy device
       Video Display
       Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.
       Speaker

   3. Drive Device
      Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media simpanan luar.    Misalnya : disk drive, tape drive.

Software
   1.Sistem Software
   2.Application Software

Sistem Software terdiri dari :
   1.Sistem Operasi
   2.Penerjemah bahasa
   3.Program Utility

   - Perangkat Lunak Aplikasi :
          1.Perangkat software pemrograman sendiri.
         
2.Perangkat software aplikasi paket jadi.
             Contoh : aplikasi business umum, industri, produktivitas organisasi & perorangan.



Software yang baik dalam mendukung pemecahan masalah :
Kemudahan dalam menjalankan software. Dialog terpadu, penjelasan sesuai konteks, interface grafis.
Meminimumkan kesalahan :
Pencegahan kesalahan, deteksi kesalahan, perbaikan kesalahan.



SIM Dimata Pemakai

     Para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi belakangan ini karena dua alasan: (1) kegiatan bisnis semakin kompleks, dan (2) kemampuan komputer semakin baik.

Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat, karena:

Pengaruh ekonomi internasional
Persaingan dunia
Kompleksitas teknologi yang meningkat
Batas waktu yang singkat
Kendala-kendala sosial.

Kemampuan komputer yang semakin baik:
Dalam tahun 1950-an dan 60-an ukuran komputer besar dan kecepatan lambat dan hanya boleh disentuh para spesialis.
Sekarang pemakai mungkin hanya menggunakan terminal atau PC di ruangan, ada jaringan dan pemakai tahu cara menggunakannya
Pemakai memandang komputer sebagai peralatan kantor yang dibutuhkan.

Subsistem fungsi keorganisasian

Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM dapat dipandang sebagai sebuah gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada organisasi satu dengan lainnya. Tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas mana subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil.

Menggunakan Teknilogi Informasi untuk Keungulan Kompetitif

1. Lingkungan Perusahaan

   
Perusahaan dalam lingkungannya :
    -Pemerintah
    -Pelanggan
    -Pesaing
    -Pemasok
    -Serikat Buruh,dll

2.
Keunggulan Kompetitif

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

      Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yangluas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.



Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :

a) Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik
    untuk  
    menjadi pesaing yang tangguh.
b) Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi
    perusahaan secara terus menerus.
c) Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para
    pelanggannya.

3. Sumberdaya Informasi

     Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.

     Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti saran-saran berikut:

a) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga
    diundang.
c) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
d) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
f) Jangan bersifat defensif.

4. Perencanaan Strategis

     Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.

5. Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi Transformasi kumpulan strategi


     Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut “kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.






Definisi Informasi

"Informasi" adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum.
Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komu-
nikasi, dan sebagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah
"informasi" dalam sistem inforinasi: Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai
kejutan, atau mengungkap • sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka.
Dalam dunia yang tidak menentu, informasi mengurangi ketidakpastian. la mengubah
kemungkinan-kernungkinan hasil yang di harapkan dalam sebuah situasi keputusan dan
karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.
Informasi  dan Sistem Informasi
     Teori informasi yang dikenal juga dengan teori matematika komunikasi, dikembangkan oleh Nobert Weiner, yang mengembangkan konsep cybernetics, yaitu konsep sistem otomatisasi yang mengawasi sistem umpan balik meraka sendiri dan mengendalikan tindakan mereka. Teori informai terdiri dari beberapa konsep penting yang digunakan dalam Artificial Intelligence (AI) dan juga dalam mendesain sistem informai yang efektif.
     Teori informasi membantu kita mengevaluasi komunikasi dari informasi dalam tiga dimensi utama dan menekankan bahwa kita seharusnya dapat menemukan jawaban dari tiga pernyataan dasar berikut ini saat menciptakan sistem informasi :

· Dimensi Teknik. Bagaimana keakuratan informasi dapat dipindahkan?
· Dimensi Sematik. Bagaimana ketepatan informasi memberitahukan arti?
· Dimensi Ketepatan. Bagaimana keefektifan informasi mempengaruhi sikap dari
   penerima?

Model Sebuah Sistem Komunikasi
     Tujuan utama sebuah sistem komunikasi adalah untuk mentransfer informasi dari satu titik, dalam suatu waktu dan tempat, yang disebut juga Sumber Informasi (Source) ke suatu titik lain yaitu titik Tujuan (Destination). Gambar di bawah ini memperlihatkan elemen - elemen sebuah sistem komunikasi :
Telecommunication Image
     Ada tiga bagian penting pada setiap sistem komunikasi, yaitu pemancar, penerima, dan kanal komunikasi. Pemancar melakukan suatu proses supaya sinyal yang ditransmisikan sesuai dengan karakteristik kanal komunikasi yang digunakan untuk mendapatkan transmisi yang efisien. Atau dengan kata lain pemancar mempunyai fungsi untuk menyiapkan sinyal informasi yang akan dikirim sedemikian rupa sehingga bisa mengatasi hambatan yang diberikan oleh kanal. Proses  yang dilakukan dalam pemancar antara lain modulasi dan coding.
     Kanal transmisi adalah media elektrik yang menjembatani jarak antara sumber dan tujuan komunikasi. Media ini bisa berupa kawat tembaga, kabel koaksial, udara (radio), serat optik atau media lainnya. Setiap kanal memberikan rugi-rugi transmisi atau redaman, sehingga daya sinyal berkurang dengan peningkatan jarak.
     Sedangkan penerima berfungsi untuk melakukan proses pada sinyal keluaran dari kanal untuk memperoleh kembali sinyal pesan/informasi. Karena adanya pengaruh noise, distorsi dan interferensi, sinyal yang diperoleh kembali tidak persis sama dengan aslinya. Operasi yang dilakukan pada penerima antara lain penguatan, demodulasi dan decoding untuk membalikkan proses yang dilakukan pada pemancar dengan kesalahan sekecil mungkin. Filtering juga salah satu fungsi penting yang dilakukan oleh penerima.
     Untuk informasi yang berupa besaran bukan listrik diubah menjadi besaran listrik dengan menggunakan transducer. Proses ini terjadi pada bagian pemancar. Sedangkan pada bagian penerima terjadi proses sebaliknya, dimana besaran non-listrik diubah menjadi besaran listrik. Transducer yang dipergunakan antara lain microphone, speaker, kamera, atau tabung CRT.
Beberapa istilah komunikasi adalah :
  • Informasi adalah entitas yang disampaikan dan memiliki makna/arti.
  • Pesan (Message) adalah bentuk fisik dari informasi.
  • Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima.
  • Telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh dimana harus dipergunakan alat-alat bantu.
  • Sistem Komunikasi adalah perpaduan prosedur dan peralatan dalam proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima.
Teori Informasi atau Matematis

Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.

     Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.

Penerapan Konsep  Informasi pada Rancangan Sistem Informasi

     Matematika teori informasi telah diterapkan pada perancangan system komunikasi. Matematika tidak dipakai dalam lingkungan system informasi manajeman yang lebih rumit, tetapi ada beberapa pandangan diberikan teori tersebut :

     1. Informasi mempunyai nilai kejutan
     2. Informasi mengurangi keraguan
     3. Adanya informasi karena pilihan
     4. Tidak semua data yang dikomunikasikan mempunyai nilai informasi
     5. Sifat redundan bermanfaat untuk mengendalikan kesalahan komunikasi

     Model dasar system komunikasi dalam konsep teori informasi lebih rumit jika manusia diikutsertakan. Manusia adalah system yang dapat menyesuaikan diri dalam menuju sasaran. Karena itu lebih sulit diterangkan daripada sebuah system komunikasi perangat keras.Informasi dihubungkan dengan keraguan karena adanya pilihan adanya pilihan ang harus diambil dan pilihan mana yang tidak dapat dipastikan. Alasan untuk mendapat informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian agar pilihan setepatnya dapat diambil. Bila tidak ada keraguan, tidak perlu adanya informasi untuk mempengaruhi pilihan. Dasar pilihan adalah efisiensi relative dari arah-arah tindakan alternatif. Informasi yang diterima akan mempegaruhi pilihan dengan mengubah taksiran subjektif atas kemungkinan keberhasilan .

     Bila seorang penerima mempunyai wewenang mengambil keputusan, mudah dipahami mengapa informasi didefinisikan sebagai pesan yang bisa mengubah kemungkinan (probabilitas) pengambilan keputusan sehubungan dengan keberhasilan tindakan yang mungkin. Tetapi banyak data diterima dan disimpan tanpa arah pada keputusan yang akan diambil. Teori matematis informasi tidak dapat menjelaskan data yang tidak ada hubungannya dengan sesuatu pilihan.

Ada 2 pandangan yang mungkin :

     1. Tidak adanya informasi sampai adanya pilihan
     2. Adanya informasi hanya bila adanya manfaat yang diharapkan untuk pilihan yang
         berpotensi.

     Pandangan kedua lebih erat dengan pandangan system informasi adalah data yang mengandung arti bagi penerimanya, dan mempunyai nilai nyata atau dapat ditangkap untuk keputusan saat ini atau mendatang.

Manusia Sebagai Pengolah Informasi

     Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia/mesin. Perancangan SIM cenderung mengikat erat pengambil keputusan pada sistem pengolah mesin. Dan fungsi kerja administrasi dilaksanakan secara tertentu berdasarkan persyaratan komputer. Karena itu manusia adalah elemen penting dalam sistem pengolah informasi,Pernahaman kemampuan manusia sebagai pengolah informasi adalah penting bagi perancangan sistem informasi.

     Bab ini menguraikan sebuah model umum dan model Newell-simon tentang manusia sebagai pengolah informasi, Bab ini juga menjelaskan beberapa batas sementara pengolah manusia dan persepsi manusia tentang perbedaan-perbedaan. Sebuah diskusi pengaruh pemampatan data atas prestasi manusia, dan nilai psikokogis data yang tak terpakai melengkapi penjelasan terhadap kemungkinan pemakaian data. Pcngumpulan data. dan penyimpanan yang tidak rasional.


-      MODEL DASAR  


           Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari indera penerima (mata telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima isyarat dan meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan penmyimpan). Hasil olahan adalah respons/tanggapan keluar (secara fisik, ucapan, tulisan, dan sebagainya). Kapasitas manusia dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan) adalah terbatas. Para individu mengatir penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman. Latar belakang, kebiasaan mereka, dan sebagainya. Prosedur keputusan mengidentifikasi data yang yang relevan dan kemudian menyediakan sebuah filter untuk menyaring faktor-faktor yang tak perlu bagi keputusan. Mekanisme penyaringan dapat diubah melalui tekanan pengambilan keputusan.

-      MODEL NEWELL-SIMON TENTANG MANUSIA SEBAGAI
PENGOLAH INFORMASI!KEPUTUSAN

      Allen Newell dan Herbert A Simon dari Carnegie-Melon University telah mengajukan sebuah model mengenai pemeeah persoalan manusia yang menggunakan analogi antara pengolah komputer dan pengolah informasi manusia. Hal ini bukan berarti bahwa manusia memeeah persoalan seperti komputer, tetapi  bahwa analogi ini sangat berguna untuk memahami pengolah informasi manusia.Membandingkan model pengolah informasi Newell-Simon dengan sebuah model umum sistem pengolah komputer.
      Sistem Pengolah Informasi Manusia Sistem pengolah informasi manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera masukan (sensory input), penggerak keluaran (motor output), dan tiga jenis ingatan-:ingatan jangka panjang (long-term memory/LTM), il1gatan jangka pendek (short-term memory/S'I'M)
dan ingatan luar (external memory/EML). Sistem pengolahan bekerja lebih secara serial daripada paralel. lni berarti bahwa manusia .hanya melaksanakan satu tugas pengolahan infonnasi pada saat yang bersamaan.
Sedang komputer dapat bekerja secara serial maupun paralel untuk ketiga opersi pokok. Salah satu pengolahan paralel komputer adalah menambah secara serentak semua pasangan "bit" dari dua "data word" komputer, Manusia menambah hanya sepasang
"digit" pada saat yang sama secara serial dari kanan ke kiri.
      Menangani Data Probabilistik Para pengambil keputusan sering harus menangkap, mengolah, dan menilai kemungkinan (probabilities) hal-hal tak menentu. Ada bukti bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam intuisi statistik. Kekurangan ini menyolok karena sebuah sistem informasi/keputusan dapat dirancang untuk mengatasi hal ini. Beberapa kekurangan yang
tampak -dalam riset adalah:

1. Kurangnya pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh atau "sample"   
    terhadap penyimpangannya.
2. Kurangnya kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi) dan
    hubungan sebab akibat (easuality).
3. Cendrung mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.
4. Kurangnya kemampuan memadukan informasi.
     
Strategi Pengolah Informasi

           Manusia menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasannya sebagai pengolah informasi dan untuk meringankan otak dalam memadukan informasi. Beberapa diantaranya adalah konkretisasi (concretness) serta pematokan dan penyesuaian (anchoring and adjustment). Konsep konkretisasi adalah pengambil keputusan cenderung untuk menggunakan hanya informasi yang telah dimilikinya, dan dalam bentuk peragaannya. Akan terjadi kecenderungan untuk tidak mencari data yang tersimpan dalam ingatan atau untuk mengubah atau memanipulasi data yang telah disajikan.
      Karenanya informasi yang telah ada secara eksplisit mempunyai keunggulan atas data yang harus diperoleh atau dimanipulasi sebelum dipakai. Gagasan pematokan dan penyesuaian adalah bahwa manusia cenderung mengambil kesimpulan dengan menetapkan sebuah titik patokan dan membuat penyesuaian berdasarkan titik ini. Ini merupakan gejala umum dan peranggaran, perencanaan dan penentuan harga. Penyesuaian cendrung tidak memadai bila menyangkut perkiraan probabilistik.







-      PENGARUH PEMAMPATAN DATA ATAS PRESTASI
MANUSIA

            manusia mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengolah. Hal ini mendorong pemakaian data yang dimampatkan atau ringkasan yang mengurangi volume data yang hams diolah penerimanya. Pertanyaan yang kemudian timbul adalah pengaruh data yang dimampatkan atas prestasi manusia. Apakah prestasi keputusan meningkat setelah data diringkas dibandingkan data mentah yang belum diringkas ? Dalam sebuah telah riset yang dilakukan pada pusat riset sistem Informasi Manajemen di Universitas Minnesota, subyek diminta urituk melaksanakan tugas keputusan.

            Satu kelompok diberi data yang telah diringkas dan kelompok lain diberi data transaksi mentah. Hasilnya menarik untuk perancangan sistem informasi. Kelompok dengan data diringkas mengambil keputusan lebih baik tetapi kurang yakin atas keputusan mereka. Hal ini dapat inenjelaskan enggannya sebagian manajer untuk menghapus daftar transaksi detail. Melihat data mentah mungkin tidak meningkatkan prestasi pengambilan keputusan seorang manajer, tetapi akan menguatkan keyakinan keputusannya.

            Telah serupa dilakukan Anderson meneliti tanggapan pengambilan keputusan atas
informasi probabilistik.
Para pengambil keputusan disajikan satu, dua atau tiga jenis data untuk serangkaian keputusan penganggaran modal:

1. Nilai rata-rata (Mean value).
2. Nilai rata-rata yang longgar (Mean value plus range).
3. Distribusi kemungkinan (probability distributions).

     Para pengambil keputusan yang dilengkapi semua tiga butir data lebih yakin atas keputusan mereka tetapi kurang konsisten dibanding bila mereka menerima hanya butir pertama.

Kebutuhan Umpan Balik

           Model masukan, pengolahan dan keluaran seeara tak langsung menyatakan bahwa manusia dapat menerima masukan, mengolah, dan memberikan keluaran tanpa tambahan elemen sistem. Dalarn sistem komputer, berbagai mekanisme dipakai untuk memastikan bahwa keluaran telah diterima.
     
           Pencetak (printer) mengembalikan suatu isyarat pada pusat pengolah untuk menunjukkan kenyataan bahwa data yang dipancarkan telah mengakibatkan pencetak. Sebuah terminal data mengembalikan suatu isyarat untuk menunjukkan  diterimanya sekelompok data.
     
           Mekanisme umpan balik serupa harus diberikan pada keadaan pengolahan manusia bukan saja untuk. mengendalikan kesalahan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis manusia pengolah.
    
           Umpan balik akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 4. Pentingnya umpan balik untuk memuaskan kebutuhan manusia dilukiskan oleh sebuah sistem yang menggunakan sebuah alat pencatat data sumber.

           Petugas memasukkan data yang dipancarkan ke sebuah lokasi pusat, tanpa alat mengembalikan sesuatu tanggapan dalam bentuk sinar atau suara untuk menyatakan bahwa masukan tercatat. Hasilnya adalah masukan berganda dan petugas yang frustrasi.







Pengertian Sistem


Menurut Jogiyanto (1999:683)1

 “Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (2009:2)

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Dalam mendefinisikan pengertian sistem, Gerald lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem.


Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3)

 Suatu sistem mempunyai karakteristrik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut:

a.    Komponen-komponen sistem (components),
        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
b.    Batasan sistem (boundary),
     Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c.    Lingkungan luar sistem (environtments),
     Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
 d.   Penghubung sistem (interface),
     Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
e.    Masukan sistem (input),
     Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
f.     Pengolah sistem (process),
     Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
g.    Keluaran sistem (output),
     Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
h.    Sasaran sistem (objectives),
     Suatu sistem pasti mempunyai sasaran,kalau sistem tidak mempunyai sasaran,maka operasi sitem tidak ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2008:10)[4] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a.    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system).
b.    Sistem di klasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
c.    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
d.   Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

DefinisidanPengertianSistem
 MenurutRaymond McLeod, Jr.
     Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.


MenurutGordon B. Davis
     Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.

Pembentukan  Subsistem

Factoring (Pengunsuran)

      •Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang  
        terdiri dari banyak subsistem)
•Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
•Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena
        itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
•Batasan(boundary) daninterface disetiapsub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin  
        bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
•Contoh factoring yaitu:

-Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tapi ada terlalu   
   banyak detil didalam sistem untuk dipelajari seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu   
  digunakan pengunsuran(Factoring) menjadi subsistem seperti

      a. Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
         -Penjualan;
               -PersonaliadanDaftar Gaji;
               -Persediaan barang
b. Setiap subsistem dibagi atas sub subsistemlagi, yaitu:
        -penyesuaian file daftar gaji personalia
        -laporan-laporan personalia
        -daftar gaji harian
        -daftar gaji bulanan
        -lap. Daftar gaj iuntuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem
          baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-
          modul pengolahan seperti:       
         
          
      
             -edit masukan
       -perhitunganpembayarankotor
       -perhitunganpemotongan& pembayaranbersih
       -pencatatandaftargaji
       -penyiapanpengendalianAudit

Simplifikasi(Penyederhanaan)

      •Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuahi nterface disebut
        jalinan   
        antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
•Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface
        mengandung
        sebuah jalur komunikasi.
•Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasii
         nterface dan
        komunikasi antar sistem(subsistem-subsistem).
•Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
  dimanan = banyaknya subsistem dalam sebuah sistem.
Misalkan saja 4 subsistem
        dalam
        sebuah sistem, maka banyaknya jalinan= ½*4*(4-1) = 6
•Cluster (gugus)

-         tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database
-         jalur interface dari gugus database sebuah subsistem kegugus database subsistem lainnya.      
-         Sebuah database mengadakan interface dengan program komunikasi data ini    melalui interface DBMS Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhanakan pola  interface (program-program mengakses atau 
                   menggunakan) database antar subsistem
              
Decoupling (pemisahan)

      •Metode ini digunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2
        subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat.
  Contoh: subsistem persediaan (bahanbaku) dan subsistemproduksi.
•Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi.
Penyerahan bahan baku harus diatur  
        waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:

              - menghindari penundaan dalam produksi
        - terlalu cepatnya datang bahan baku
        - tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan
          Hal ini membuat operasi produksi(intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau
                nyaman.

     •Subsistem bahan baku dan subsistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat   
       beroperasi   lebih nyaman, karena:
       

             - Sistem(masing-masing subsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur
                interface untuk  menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
          
      - Adanya subsistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi
               proses  produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat  
               permintaan.
   
            - Proses bahan baku/kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan   
               cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi/ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.

 

Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi  dilihat dari Pengendalian Intern

      Menurut SPAP dalam SA Seksi 314.4 No. 05-09 pengendalian intern atas pengolahan komputer, yang dapat membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara keseluruhan, mencakup baik prosedur manual maupun prosedur yang didesain dalam program komputer. Proses pengendalian dalam lingkungan EDP terdiri atas:

Pengendalian umum:

     a. Pengendalian organisasi
     b. Pengendalian administratif
     c. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistim.
     d. Pengendalian hardware dan software.
     e. Pengendalian dokumentasi
     f. Pengendalian keamanan.

Pengendalian aplikasi:

     a. Pengendalian input
     b. Pengendalian pemrosesan
     c. Pengendalian output

Ada tiga metode yang digunakan dalam melaksanakan EDP Audit yakni:

Audit Around The Computer

     Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke
output atau sebalikhya.




Audit Through The Computer

     Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistim komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.

Audit With The Computer

     Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.

Analisis dan Perancangan Sistem


iQuantcastSistem Informasi
Analisis dan Desain
Lintang
Pengenalan
* Sistem ini merupakan kombinasi dari sumber daya bekerja sama untuk mengubah          
   masukan   menjadi keluaran dapat digunakan.
* Dalam sistem apapun, potongan individu koordinat untuk menyelesaikan tugas-tugas    
   tertentu, pekerjaan, atau fungsi.
* Ex: Sistem Akuntansi berisi subsistem untuk buku besar, piutang., Hutang, inventory
   control dan gaji Pengenalan
* Sistem Informasi Analisa dan Desain
            o metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menciptakan dan   
               memelihara  sistem yang melakukan fungsi bisnis dasar
            o tujuan utama adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja dengan menerapkan
               solusi perangkat lunak untuk tugas bisnis utama
            o Suatu pendekatan terstruktur harus digunakan dalam rangka untuk memastikan
                keberhasilan
* Aplikasi Perangkat Lunak
           O Hasil dari analisis dan desain sistem
                   o Dirancang untuk mendukung fungsi organisasi tertentu atau proses
                      Pengenalan
* Proses rekayasa perangkat lunak telah dikembangkan untuk membantu dalam analisis dan
desain
                   o Metodologi
                          + Komprehensif, multi-langkah pendekatan untuk pengembangan sistem
                   o Teknik
                          + Proses yang diikuti untuk memastikan pekerjaan yang baik pemikiran-       
                             out, lengkap dan dipahami oleh orang lain dalam tim proyek
                    o Tools
                          + Komputer program untuk membantu dalam penerapan teknik untuk
                              analisis dan proses desain Data dan Proses
* Tiga komponen utama dari sistem informasi
                       o Data
                       o Aliran
                       o Pengolahan Logic
* Data vs Informasi
            o Data
                       + Fakta-fakta mentah
            o Informasi
                       + Berasal dari data
                       + Terorganisasi dengan suatu cara sehingga manusia dapat mengerti.
                          Data dan Proses
* Data
           o Memahami sumber dan penggunaan data adalah kunci untuk merancang sistem
              yang baik
           o Berbagai teknik digunakan untuk mendeskripsikan data dan hubungan antara data

* Data Arus
           o Kelompok data yang bergerak dan mengalir melalui sistem
              Sertakan deskripsi o sumber dan tujuan untuk setiap aliran data

* Pengolahan Logic
          o Gambarkan tahap yang mengubah data dan peristiwa yang memicu tangga
              Pendekatan untuk Pengembangan Sistem
* Pendekatan Berorientasi Proses
         O Fokus pada arus, penggunaan dan transformasi data dalam suatu sistem informasi
                  o Melibatkan menciptakan representasi grafis seperti diagram aliran data dan  
                     grafik
         O Data dilacak dari sumber-sumber, melalui langkah-langkah antara dan tujuan akhir
                 o Alam struktur data tidak ditentukan
                 o Kekurangan: file data yang terkait dengan aplikasi spesifik Pendekatan untuk   
                    Pengembangan Sistem
* Pendekatan Data Berorientasi
   Melukiskan o ideal organisasi data, independen dari mana dan bagaimana data digunakan
          o model data menggambarkan jenis data dan hubungan bisnis antara data Bisnis   
             aturan
          o menggambarkan bagaimana organisasi menangkap dan memproses data Database      
             dan Aplikasi Kemerdekaan
* Database Shared  
             o Pengumpulan data logika terkait
             o terorganisir untuk memfasilitasi menangkap, penyimpanan dan pencarian oleh
                eberapa pengguna
             o pusat dikelola
             o Dirancang sekitar mata pelajaran
                       + Pelanggan
                       + Pemasok
* Aplikasi Kemerdekaan
            o Pemisahan data dan definisi data dari aplikasi
               Tanggung Jawab Organisasi dalam Sistem Pengembangan
* Sistem analis bekerja dalam tim
           o Proyek Berdasarkan
           o Termasuk
                      + IS Manager
                      + Programmer
                      + Pemakai
                      + Lain spesialis
          o Karakteristik Tim Sukses
                     + Keanekaragaman latar belakang
                     + Keanekaragaman Toleransi
                     + Komunikasi yang jelas dan lengkap
                     + Trust
                     + Saling Menghormati
                     + Reward struktur yang mempromosikan tanggung jawab bersama
                        Tanggung Jawab Organisasi dalam Sistem Pengembangan
* IS Manager
         o Mei memiliki peran langsung dalam sistem pembangunan jika proyek kecil
         o Biasanya yang terlibat dalam mengalokasikan sumber daya untuk dan mengawasi   
             Proyek - proyek pengembangan sistem.
* Sistem Analis
         o individu kunci dalam proses pengembangan system Tanggung Jawab Organisasi    
           dalam Sistem Pengembangan
* Keterampilan Analis Sistem Sukses
         o Analytical
                    + Memahami organisasi
                    + Keterampilan pemecahan masalah
                    + Sistem berpikir
* Kemampuan # untuk melihat organisasi dan sistem informasi sebagai sistem
         o Teknis
                    + Memahami potensi dan keterbatasan teknologi
         o Manajemen
                    + Kemampuan untuk mengelola proyek, sumber daya, resiko dan perubahan
         o Interpersonal
                    + Efektif tertulis dan keterampilan komunikasi lisan Tanggung Jawab
                       Organisasi dalam Sistem Pengembangan
* Programmer
          o Mengkonversi spesifikasi menjadi instruksi-instruksi yang komputer mengerti
             dokumentasi Write o dan pengujian program
* Bisnis Manajer
          o Memiliki kekuatan untuk mendanai proyek dan mengalokasikan sumber daya
          o Mengatur umum persyaratan dan kendala untuk proyek-proyek Tanggung Jawab
             Organisasi dalam Sistem Pengembangan

* Lain IS Manajer / Teknisi
          o Database Administrator
                 + Berpartisipasi dalam desain, pengembangan dan pemeliharaan database
          o Jaringan dan para ahli telekomunikasi
                 + Mengembangkan sistem yang melibatkan data dan / atau komunikasi suara
          o Faktor Manusia Spesialis
                 + Terlibat dalam pelatihan pengguna dan menulis dokumentasi
           o Internal Auditor
                 + Pastikan bahwa kontrol diperlukan dibangun ke dalam system  Jenis Sistem  
                     Informasi dan Pengembangan Sistem
* Pengolahan Sistem transaksi (TPS)
          o Mengotomatiskan penanganan data tentang kegiatan bisnis (transaksi)
* Sistem Informasi Manajemen (SIM)
          o Mengkonversi data mentah dari sistem pemrosesan transaksi ke formulir bermakna
* Dukungan Sistem Keputusan (DSS)
          o Dirancang untuk membantu para pengambil keputusan
                  O Menyediakan lingkungan yang interaktif untuk pengambilan keputusan
                      Jenis Sistem Informasi dan Pengembangan Sistem
* Sistem Pakar (ES)
         o ulangan proses pengambilan keputusan
         o representasi Pengetahuan menggambarkan cara seorang ahli akan pendekatan    
            Masalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem
* Seri langkah yang digunakan untuk mengelola fase pembangunan untuk sistem informasi
* Terdiri dari enam tahap:
         o Proyek Identifikasi dan Seleksi
         o Inisiasi dan Perencanaan Proyek
         o Analisis
         o Desain
         o Implementasi
         o Pemeliharaan
                Siklus Hidup Pengembangan Sistem Fase tidak harus berurutan
         o Setiap fase memiliki hasil yang spesifik dan deliverable
         o Masing-masing perusahaan menggunakan siklus hidup yang disesuaikan
            Fase Siklus Hidup Pengembangan Sistem
* Proyek Identifikasi dan Seleksi
         o Dua Kegiatan Utama
                 + Identifikasi kebutuhan
* Prioritas dan terjemahan + kebutuhan ke dalam jadwal pengembangan
         o Membantu organisasi untuk menentukan apakah atau tidak sumber daya harus     
            didedikasikan  untuk proyek.
* Inisiasi dan Perencanaan Proyek
        o Dua Kegiatan
                 + Formal penyelidikan awal masalah yang dihadapi
                 + Presentasi alasan mengapa sistem seharusnya atau tidak seharusnya  
                    dikembangkan oleh organisasi Siklus Hidup Pengembangan Sistem
* Analisis
        o Studi prosedur saat ini dan sistem informasi
                 +Tentukan persyaratan
                        # Studi sistem yang sekarang
                        # Struktur persyaratan dan menghilangkan redudansi
                 + Hasilkan alternatif desain
                 + Bandingkan alternatif
                 + Kenalkan alternatif terbaik Siklus Hidup Pengembangan Sistem
* Desain
        o Desain Logis
                 + Konsentrat pada aspek bisnis sistem
        o Desain Fisik
                 + Spesifikasi Teknis
* Implementasi
        o Implementasi
        o Hardware + dan instalasi perangkat lunak
                      +Pemrograman
                      +Pengguna Pelatihan
                      +Dokumentasi
                        Siklus Hidup Pengembangan Sistem
* Pemeliharaan
                     + Sistem diubah untuk mencerminkan perubahan kondisi
                     + Sistem usang  Pendekatan untuk Pembangunan
* Prototyping
             o Membangun-versi skala bawah kerja sistem
             o Keuntungan:
                    + Pengguna terlibat dalam desain
                    + Captures persyaratan dalam bentuk beton
* Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)
           o memanfaatkan prototyping untuk menunda memproduksi desain sistem sampai  
              setelah  persyaratan pengguna jelas Pendekatan untuk Pembangunan
* Desain Aplikasi Bersama (JAD)
           o Pengguna, Manajer dan analis bekerja sama selama beberapa hari
           o Persyaratan sistem ditinjau
           o Structured pertemuan
Analisa
Analisa
Analisis Awal
Detil Analisis
Mengevaluasi Permintaan Pengguna
Analisis Permintaan
Manajemen Aksi
Review dan Tugas
Fakta
Presentasi Manajemen
                        Keterampilan Analitis untuk Analisis Sistem
* Empat Set dari Keterampilan Analitis
         o Sistem Berpikir
         o Organisasi Pengetahuan
         o Identifikasi Masalah
         o Menganalisa dan Pemecahan Masalah
Berpikir Sistem
* Sistem
         o sistem adalah serangkaian prosedur yang saling berkaitan dalam bisnis yang   
            digunakan dalam  satu unit usaha bekerja sama untuk tujuan
         o sistem A memiliki sembilan karakteristik
         o Sebuah sistem ada dalam lingkungan
         o batas Sebuah memisahkan sistem dari lingkungannya
            Berpikir Sistem
* Karakteristik Sistem yang
        o Komponen
        o Komponen saling berhubungan
        o Batas
        o Tujuan
        o Lingkungan
        o Antarmuka
        o Input
        o Output
        o Kendala
           Berpikir Sistem
* Sistem Konsep Penting
       o Dekomposisi
               + Proses memecah sistem menjadi komponen yang lebih kecil
               + Memungkinkan analis sistem untuk:
                        # Break sistem menjadi kecil, subsistem dikelola
                        # Fokus di satu bidang pada suatu waktu
                       
            # Berkonsentrasilah pada komponen yang bersangkutan untuk satu             
                           kelompok pengguna
                        # Membangun berbagai komponen di independen kali
         Berpikir Sistem
* Konsep Sistem Penting (Lanjutan)
             o Modularitas
                        + Proses membagi sistem menjadi modul dengan ukuran yang relatif
   seragam
            + Modul menyederhanakan desain sistem
  o Kopling
                        + Subsistem yang tergantung pada satu sama lain digabungkan
  o Kohesi
                        +  Sejauh mana subsistem yang melakukan fungsi tunggal
                                       Berpikir Sistem
* Konsep Sistem Penting (Lanjutan)
             o Sistem Logical Keterangan
                        + Menggambarkan tujuan dan fungsi sistem
                        + Apakah tidak mengikat deskripsi untuk sebuah
                           implementasi fisik tertentu
            o Sistem Deskripsi Fisik
                        + Fokus pada bagaimana sistem akan secara material dibangun
               Keterampilan Manajemen untuk Analisis Sistem
* Empat kategori
            o Manajemen Sumberdaya
            o Manajemen Proyek
            o Manajemen Risiko
            o Manajemen Perubahan
o Manajemen Sumber Daya
* Sistem analis perlu mengetahui cara untuk mendapatkan hasil maksimal dari sumber daya        
   organisasi, termasuk anggota tim
* Berikut kemampuan Termasuk
            o Memprediksi penggunaan sumber daya
            o Pelacakan konsumsi sumber daya
            o yang efektif menggunakan sumber daya
                        O Evaluasi kualitas sumber daya
            o Mengamankan sumber daya dari penggunaan kasar
            o pelepasan sumber daya bila tidak lagi dibutuhkan
   Manajemen Proyek
* Dua Gol
            o Mencegah proyek dari datang terlambat
            o Mencegah proyek dari akan lebih dari anggaran
* Membantu manajemen dalam mengawasi kemajuan proyek
* Terdiri dari beberapa langkah membusuk
            o proyek ke tugas independen
            o Menentukan hubungan antara tugas
            o Menempatkan sumber daya dan personil untuk tugas-tugas
   Manajemen Risiko
* Kemampuan untuk mengantisipasi apa yang mungkin salah dalam sebuah proyek
* Minimalkan risiko dan / atau meminimalkan kerusakan yang mungkin timbul
* Penempatan sumber daya
* Prioritas kegiatan untuk mencapai keuntungan terbesar Manajemen Perubahan
* Kemampuan untuk membantu orang dalam membuat transisi ke sistem baru
* Kemampuan untuk menangani masalah teknis yang berhubungan dengan perubahan
            o Usang
            o Kegunaan-ulang
Konsep Sistem Informasi Manajemen Pendidikan             
Written by Naguib Sulaimana    
     Untuk lebih memahami pengertian sistem informasi manajemen, di samping mempertimbangkan definisi-definisi para ahli sebagaimana dikemukakan dalam bagian 1, kiranya perlu dipahami juga konsep-konsep yang terkandung dalam istilah sistem informasi manajemen, yakni: sistem, informasi, dan manajemen. Analisis terhadap ketiga konsep tersebut akan membuat pemahaman terhadap  sistem informasi manajemen menjadi lebih baik dan konseptual.
a. Sistem
     Suatu sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Suatu subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar dan semua sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar.  Dalam kaitannya dengan maksud tulisan ini, organisasi adalah sistem dan bagiannya (divisi, departemen, fungsi, satuan dan sebagainya) adalah subsistem.
Definisi sistem dikemukakan Murdick et.al. (1987: 15) sebagai berikut:
A System is a set of elements forming an activity or a processing procedure/scheme seeking a common goal or goals by operating on data and/or energy and/or matter in a time reference to yield information and/or energy and/or matter.
Berdasarkan definisi inilah kemudian Murdick dkk. merumuskan definisi SIM sebagaimana dikemukakan pada tulisan bagian 1.
     Sebuah organisasi yang baik dari sudut pandangan sistem adalah organisasi yang di dalamnya terdapat sinergi (Murdick et al., 1987: 6).  Konsep sinergi diterapkan pada organisasi dengan adanya integrasi subsistem melalui pertukaran informasi. Dengan demikian, terjadinya bidang-bidang fungsional yang berada pada lintasan yang berbeda dan bekerja untuk suatu maksud yang bersilangan dapat dihindari.
     Prinsip dasar teori sistem adalah bahwa tiap elemen (subsistem) diikat oleh tujuan bersama yang hanya dapat dicapai dengan baik apabila terjadi pertukaran informasi antar subsistem.  Konsep sistem pada SIM karenanya yang mengoptimasikan  keluaran organisasi dengan menghubungkan subsistem operasi dan level-level organisasi melalui media pertukaran dan pelaporan informasi. Berkaitan dengan hal ini, Murdick et al. (1987: 6) menyatakan bahwa tujuan suatu SIM adalah menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan (organisasi) dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. Uraian lebih lanjut mengenai kegiatan/proses manajemen dapat dilihat pada bagian ketiga (manajemen).
b. Informasi
     Informasi sudah merupakan sumber daya dan komoditi yang nilainya semakin meningkat dan yang dibutuhkan oleh pejabat (manajemen) untuk merencanakan dan mengontrol kegiatan organisasi secara efektif.  Kedudukan informasi sebagai sumber daya sama halnya dengan jenis sumber daya lain yang sering dikenal dengan 4 M (men, machine, material, money).  Bahkan informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh organisasi dan menentukan kehidupan organisasi.  Dengan informasi sebuah sistem atau organisasi akan dapat menghindari proses keberakhiran yang biasa disebut entropy atau lebih tepatnya negentropy (Jogiyanto, 1999: 7-8).
      Davis (1999a: 27-28) menyatakan bahwa informasi sering digunakan secara tidak tepat. Data mentah, data tersusun, dsb, kadang dikaitkan dan dianggap sebagai informasi.  Secara umum, informasi dalam konteks sistem informasi adalah "data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang."  Menurutnya, informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka.  Dalam dunia yang tidak menentu, informasi  mengurangi ketidakpastian.  Ia mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi keputusan dan karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.
     Adapun data, sebagaiman dijelaskan Davis (1999a: 29),  yang merupakan bahan baku informasi adalah "kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya."  Data terbentuk dari karakter, yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *,$, dan /.  Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file, dan database.
     Dalam praktek, rnaka antara informasi dan data, kedudukannya sangat relatif. Informasi yang diproduksi dari sekumpulan data, pada situasi tertentu yang baru serta mempunyai kekhususannya, dapat berubah menjadi data mentah yang masih perlu diproses kembali untuk menjadi informasi baru. Oleh karena itu maka sangat diperlukan adanya informasi tersebut. Dengan konsep yang ada, akan menjadi suatu kerangka acuan (frame of reference) yang akan digunakan untuk mengindentifikasikan data yang diperlukan.
Informasi sangat erat hubungannya dengan pengambilan keputusan (decision making). Dalam hubungan dengan pengambilan keputusan ini, maka Oxenfeldt (Riley, 1981: 5) mengemukakan bahwa informasi dapat berfungsi untuk: menggambarkan (to describe), men¬jelaskan/menerangkan (to explain), memperkirakan (to predict), mengevaluasi (to evaluate) dan mengadakan pembaharuan (to innovate). lnformasi yang deskriptif membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah atau apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan. Informasi yang menjelaskan akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk menyusun atau merancang model. Dengan model yang ada, maka akan dapat memper¬jelas apa yang dimaksudkan serta hubungan-hubungan yang ada. Infor¬masi prediktif sangat membantu pimpinan untuk memprediksi dan mengestimasi keadaan pada masa yang akan datang dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau. Informasi yang evaluatif memban¬tu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai performans serta aktivitas penting lainnya, baik yang nampak sekarang maupun yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Informasi yang ino¬vatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan baru, rancangan-rancangan dan hipotesa-hipotesa yang dirasakan akan dapat membantu mempercepat usaha pengembangan dan pembangunan.
     Di samping data dan informasi sebagai elemen entitas dari sistem informasi,  dewasa ini diperkenalkan juga dua konsep lainnya yakni pengetahuan dan kebijaksanaan. Pengetahuan adalah rangkaian informasi dan data, yang membentuk jaringan semantik di dalam ingatan seseorang.  Jaringan semantik tersebut bisa dibentuk oleh relasi logika atau intuisi berdasarkan pengalaman maupun proses belajar.  Dengan kata lain pengetahuan merupakan informasi ditambah pengolahan kesimpulan.  Bentuk umum dari pengetahuan adalah sekumpulan data tentang fakta dan aturan (prolog) tentang beberapa subyek tertentu.  Adapun kebijaksanaan (wisdom) adalah sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, akal sehat dan wawasan yang dalam.  Data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan (D-I-P-K) merupakan 4 elemen entitas dari sistem informasi (Witarto, 2004: 8 dst.; lihat juga Whitten et al., 2004: 23 & 57-60)
c.  Manajemen
     Sebagian pakar menyatakan bahwa manajemen adalah seni mencapai tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain, sebagian lagi menyatakan manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui keahlian orang lain (Stoner, 1986; Atmodiwirio, 2000; Fattah, 2000).  Pemahaman manajemen sebagai seni menunjukkan bahwa aktivitas manajemen tidak bisa distrukturisasi dengan pasti karena berbagai macam keadaan yang tidak pasti (uncertainty) dan secara terus menerus mempengaruhi jalannya suatu organisasi.  Sedangkan konsep manajemen sebagai suatu proses menunjukkan bahwa aktivitas harus dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Murdick et al. (1987:5-6) menyatakan bahwa manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasi organisasi mereka, yakni: merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai, dan mengendalikan operasi.  Keempat macam proses ini biasa pula disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.  Meskipun para ahli memberi rumusan yang berbeda mengenai hal ini (lihat Atmodiwirio, 2000; Fattah, 2000), tetapi secara umum fungsi-fungsi manajemen terdiri dari: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling).
     Manajer dapat ditemukan pada berbagai tingkat di dalam organisasi.  Manajer pada puncak hirarki organisasi, seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat (level) perencanaan strategis (strategic planning level).  Istilah ini menunjukkan pengaruh atas keputusan-keputusan yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah eksekutif sering pula digunakan untuk menggambarkan manajer pada tingkat perencanaan strategis.  Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi.  Tingkat mereka dinamakan tingkat pengendalian manajemen (management control level) yang menyadari bahwa tanggung jawab mereka mengubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuan tercapai.  Manajer tingkat bawah mencakup kepala departemen, penyelia (supervisor), dan pemimpin proyek, yang bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer di tingkat yang lebih tinggi.  Tingkat terendah ini disebut tingkat pengendalian operasional (operational control level), karena di sinilah operasi organisasi berlangsung. (McLeod, 2001: 7)
Manajer dapat pula ditemukan pada berbagai bidang fungsional organisasi, tempat berbagai sumber daya dipisahkan menurut pekerjaan yang dilakukan. Tiga bidang fungsional yang tradisional adalah pemasaran, manufaktur, dan keuangan.  Pembagian bidang fungsional dapat berkembang atau berubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tiap-tiap organisasi (lihat Witarto, 2004: 55-58).
Semua manajer, apapun tingkatan atau bidang fungsionalnya, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, walau mungkin dengan penekanan yang berlainan.  Mengenai hal ini McLeod menggambarkannya dengan cukup jelas. (lihat McLeod, 2001: 9)

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.

     Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih lanjut:

a. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.

b. Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.

c. Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

d. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

e. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.

f. Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.
Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain: dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.

g. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.


Tujuan Umum

    * Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok     
                jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.



    * Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
                pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
    * Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

     Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Sistem Informasi Manajemen, biasanya merupakan kumpulan dari sistem informasi - sistem informasi sebagai berikut:
   
    * Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan 
       transaksi keuangan.
    * Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk 
       penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian
       pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
    * Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
    * Sistem informasi personalia (personal information systems).
    * Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
    * Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
    * Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
    * Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
    * Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
       systems).
    * Sistem informasi analisis software
    * Sistem informasi teknik (engineering information systems).

     Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal.
Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Konsep Organisasi dan Manajemen Sehubungan dengan Sistem Informal

Keterangan Gambar :
1.   Sistem Informasi pada Tingkat Operasional yakni sistem informasi yang memonitor  aktivitas mendasar dan transaksi dari organisasi. Misal Kegiatan penjualan,penerimaan kas penjualan. Tabungan, gaji keputusan kredit, dan aliran bahan baku suatu pabrik.
2.   Sistem Informasi pada Tingkat Pengetahuan yakni sistem informasi yang mendukung pekerja pengetahuan dan data dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah membantu organisasi mengontrol aliran kertas kerja.
3.   Sistem Informasi pada Tingkat Manjemen yakni sistem informasi yang mendukung monitoring, pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas administratif manajer.
4.   Sistem Informasi pada Tingkat Strategis yakni sistem informasi yang mendukung kegiatan perencanaan jangka panjang dari manajemen puncak. Perhatian utama dari sistem ini adalah menyesuaikan perubahan pada lingkungan eksternal.
     Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal ). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi pada semua orang sesuai kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem non formal adalah sistem yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan. (Gordon,1999)

      Sistem informasi manajemen berusaha menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.

Perspektif Bisnis dalam SIistem Informasi :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1. ORGANISASI è Terdapat tiga elemen kunci yaitu : Orang, Struktur dan prosedur,politik dan kultur.
a. Orang Ø orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakan dan dilatih untuk berbagai fungsi : termasuk penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan, akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b. Struktur dan prosedur Ø Struktur mengacu pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang tersruktur, formal, dan prosedur operasional yang standart.
c. Politik dan kultur Ø Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi menimbulkan kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing menimbulkan konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik organisasi. Sistem informasi muncul dengan berbagai perspektif, konflik, kompromi dan persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari organisasi.
2. MANAJEMEN è manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam lingkungan bisnis, mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai strategi dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih kepemimpinan yang bertanggung jawab.
3. TEKNOLOGI è teknologi informasi adalah satu alat bagi manajer untuk menyesuaikan diri dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas : input, processing dan output dalam suatu sistem informasi.
Sistem Informasi dalam Organisasi
Keterangan Gambar :
1.   Sistem Informasi pada Tingkat Operasional yakni sistem informasi yang memonitor aktivitas mendasar dan transaksi dari organisasi. Misal Kegiatan penjualan,penerimaan kas penjualan. Tabungan, gaji keputusan kredit, dan aliran bahan baku suatu pabrik.
2.   Sistem Informasi pada Tingkat Pengetahuan yakni sistem informasi yang mendukung pekerja pengetahuan dan data dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah membantu organisasi mengontrol aliran kertas kerja.
3.   Sistem Informasi pada Tingkat Manjemen yakni sistem informasi yang mendukung monitoring, pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas administratif manajer.
4.   Sistem Informasi pada Tingkat Strategis yakni sistem informasi yang mendukung kegiatan perencanaan jangka panjang dari manajemen puncak. Perhatian utama dari sistem ini adalah menyesuaikan perubahan pada lingkungan eksternal.
Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi Garis è Digunakan pada perusahaan / lembaga yang sederhana / kecil
b. Struktur Organisasi Fungsional è Susunan organisasi yang memberikan gambaran pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c. Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar tujuan dan kepentingan organisasi dapat tercapai.
d. Sebuah Sistem Informasi agar berhasil dengan baik, maka kita harus mengenali organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem informasi yang paling sesuai.

Sistem Informasi pengaruhi Sistem Organisasi
a. Pada Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro,
   dimana membicarakan keterlibatan sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain dalam skala bahasan ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek perdagangan dalam lingkup negara dan international. Maka dengan demikian dalm teori ekonomi mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan keikutsertaan sejumlah manajer menengah dan pekerja khusus yang lebih sedikit yaitu pada saat teknologi informasi menggantikan tenaga kerja manusia.


b. Teori Biaya Transaksi :
teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya lebih bernilai bagi perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar daripada menggunakan sumber-sumber penawaran dari luar.
c. Teori Agensi :
   teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk meningkatkan revenues, sementara manajemen menengah dan pekerjaan-pekerjaan klerikal dapat dikurangi.
d. Teori Prilaku :
   Karena teknologi informasi digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh teknologi informasi adalah sebuah refleksi dari apa yang diorencanakan atau diinginkan organisasi dan perancang sistem. Dalam model prilaku perusahaan, pengaruh sistem informasi tidaklah sesederhana dan langsung seperti model ekonomi.
e. Teori keputusan dan pengawasan :
   Fungsi organisasi adalah membuat keputusan dibawah kondisi yang tidak pasti dan beresiko serta tetap berada dibawah batasan rasionalitas.
Maka seorang manajer senior memungkinkan dapat menggunakan teknologi infromasi untuk berhubungan langsung dengan unit operasi tingkat bawah melalui jaringan telekomunikasi maupun komputer LAN dan meniadakan manajer perantara tingkat menengah. Secara alternative tekonologi informasi dapat mendistribusikan informasi kepada pekerja level bawah, yang selanjutnya dapat membuat keputusan-keputusannya berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki tanpa intervensi manajemen.
f. Teori Sosiologi : Oligarchi dan Rutin
Teori sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki, sruktur birokrasi dan prosedur operasi standart sebagai alat utama bagi organisasi dalam rangka menghadapi lingkungan yang tidak stabil.
Dewasa ini beberapa organisasi teleh merubah dan mendistribusikan otoritasnya dari kantor pusat, mengurangi staff, dan menempatkan lebih banyak kekuasaan pada para manajer divisi dan manajer perusahaan pada tingkat lokal.Namun organisasi yang lain secara sadar mencari dan mengumpulkan informasi dari unit-unit operasi dalam jumlah besar. Manajer membuat keputusan berdasarkan interes yang dimiliki.
g. Teori Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
Dalam masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-an. Sektor pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan itu sendiri sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik, dan bahkan manajer) dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau sales people. Dalam masyarakat paska ekonomi industri global, industri manufaktur dipindahkan kenegara-negara berupah rendah dan high skill, sementara pekerjaan berbasis pengetahuan (knowledge based) tumbuh dengan cepat di negara-negara maju dengan upah yang tinggi.
h. Teori Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
Teknologi informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah organisasi. Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam manufaktur komputer mainframe dan para pelanggannya. Sebaliknya, Teknologi informasi dapat mendukung budaya dalam organisasi, sebagaimana yang terjadi dalam industri asuransi yang menggunakan teknologi komputer untuk menekan cost. Khususnya dalam memproses klaim.
i. Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi sumber daya Politik
Organisasi dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran, akuntasi, dan produksi. Kelompok-kelompok ini mempunyai nilai (value) yang berbeda dan mereka bersaing untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi dan konflik. Teori politik menggambarkan sistem informasi sebagai outcome dari persaingan politik antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi kebijakan, prosedur, dan resources organisasi.

Klasifikasi yang berhubungan dengan struktur SIM , adalah :

1.      SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
      Jika diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan diperlihatkan komponen fisiknya , fungsi pemrosesan dan output yang dipakai dalam sistem informasi manajemen tersebut.

2.      SIM sebagai pendukung keputusan
      Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan masalah, terdiri dari 2 keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.

Ciri-ciri keputusan terprogram yaitu :
-          Berulang
-          Dirumuskan dengan teliti
-          Aturan keputusan atau algoritma untuk bawahan

Ciri-ciri keputusan tidak terprogram yaitu :
-          Kadang-kadang
-          Unik
-          Analisa baru untuk setiap kejadian

3.      Struktur SIM berdasarkan kegiatan manajemen
      Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi menjadi 3, yaitu : Pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan perencanaan strategis.
      Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efesien. Pengendalian manajemen diperlukan untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan dan mengalokasi sumber daya. Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.

4.      Struktur SIM berdasarkan fungsi organisasi
      Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem berdasarkan fungsi yang dapat dilaksanajan dalam organisasi. Masing-masing subsistem memerlukan aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan fungsinya dan setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai sussistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategis.


5.      Struktur SIM berdasarkan kegiatan manajemen dan fungsi organisasi
      Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang dari struktur konseptual yang merupakan gabungan subsistem fungsional yang terdiri dari 4 pengolahan informasi dan juga terdapat struktur fisik yang merupakan gabungan subsistem fungsional yang menggunakan pengolahan terpadu dan pemakaian modul umum.


Konsep Pengambilan Keputusan di Dalam Sistem Informasi Manajemen
1.1 Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan
     Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalh suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
     Ada masalah yang midah diselaisaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu :
1. Pemahaman
    Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang       
    diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan    
    masalahnya.
          2. Perancangan
  Menemikan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin    
  dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk
  menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat
  dilaksanakan.

          3. Pemilihan
              Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan
              ditentukan dan dilaksanakan.

Model Simon ada hubungannya dengan sisten informasi manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Simon yaitu :
  1. Pemahaman
     Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani. 
  2. Perancangan
     SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.
 3. Pemilihan
     SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

     Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau tertutup. Sistem penganbilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistenm ini, pengambilan keputusan tertutup dianggap :

a. Mengetahui semua alternatiuf dan akibat atau masing-masing alternatif.
b. Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang
    memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume    
    penjualan atau kegunaan.

     Sedangkan model keputusan terbuka menganggap pbahwa pengambilan keputusan terbuka menganggap bahwa penganbilan kepuusan:

a. Tidak mengetahui senua alternatif dan semua hasil
b. Melakukan penyelidikan sacara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif
    yang  memuaskan.
c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.
1.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
     Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.

     Masalah korektif adalah masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari apa yang direncanakan. Masalah progresif adalah suatu masalah yang terjadi akibat adanya keinginan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi ayau hasil masa lalu. Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbesar atau memperluas market sharenya atau suatu pabrik mobil ingin memproduksi suatu kendaraan yang lebih irit bahan bakarnya.

      Masalah kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Hal ini dapat dicontohkan sebuah pabrik mobil ingin menciptakan kendaraan dengan energi matahari.
1.1.2 Teknik pengambilan keputusan
     Herbert A Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang diprogram dan tidak diprogram. Lihat tabel 1.1
Tabel 1.1 Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern
Tipe-tipe keputusan
Teknik-teknik pembuatan keputusan
Tradisional
Modern
Diprogram:
Keputusan rutin dan berulang-ulang.Organisasi mengenbangkan proses khusus bagi penanganannya
1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin:
Prosedur
pengoperasiaan
standar.
3. Stuktur organisasi
tersusun baik.
1. Teknik riset operasi
Analisis matematik
Model-model
2. Pengolahan data
elektronik.
Tidak diprogram:
Keputusan sekali dipakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan.Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum
1. Kebijakan dan
Kreatifitas.
2. Coba-coba
3. Selektif dan latihan
para pelaksana.
1. Teknik opemecahan masalah yang diterapkan pada :
1. Latihan membuat
keputusan.
2. penyusunan “Heurictic”
1.1.3 Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :
Tahap 1 :    Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager seriing menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “noirmal”.
Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3 :    Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasibel” sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.
Tahap 4 :    Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.
Tahap 5 :    Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
Tahap 6:     Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
Tahap 7:     Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu    dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.
1.1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan
     Kriteria untuk memilih alternatif dalam model normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan dan sebagainya(. Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut fungsi objektif untuk suau keputusan. Dalam model ekonomi klasik, manusia rasional dianggap memaksimakan kegunaan. Kegunaan ini dirumuskan sebagai sifat hasil yang memberikan kesenangan atau menghindarkan kesusahan. Bagi suatu perusahaan, kegunaan biasanya dipandang sebagai laba, tetapi hal ini dapat juga berupa penjualan, bagi pasar, dan lai sebagainya.


     Suatu pandangan alternative mengenai criteria untuk pengambilann keputusaan adalah pemuasan. Pandangan ini berasal dari model perilaku deskriptif yang menyatakan penyelidikan untuk mendapatkannya. Mereka tidak senuhnya rasional atau cermat dalam penyelidikan aytau penelitiaannya. Mereka menyederhanakan factor-faktor ayang harus dipertimbangkan.
1.2 Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan
     Pada hakekatnya pembuatan keputusan dipandang sebagai suatu proses dalam usaha mencari jalan keluar dari suatu masalah atau problem. Istilah proses menyiratkan adanya suatu rangkaian atau tahap-ytahap yang teratur menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan , yaitu penyelesaian suatu persoalan. Tolak ukur kuantitatif mengenai manfaat dan biaya bertujuan mempermudah perbandingan antara keefektifan beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi keputusan. Disini jelas nilai-nilai dan tingkat ukurannya dalam bentuk angka-angka atau kuantitatif. Skala pengukuran ini disusun menurut urutan bertambah banyaknya batasan yang diadakannya. Skala pengukuran yang dimaksud dapat dirinci dan dijelaskan dibawah ini.
1.2. Skala Nominal
     Skala Nominal aadalah pengukuran dengan taraf yang peling rendah. Disini suatu objek digolong-glongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Simbol-simbol atau angka-angka ini dipakai untuk member identitas suatu kelompok tertentu. Misalkan plat nomor kendaraan bermotor juga merupakan skala nominal karena nomor dan huruf pada kendaraan tersebut menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Pengambilan keputusan dengan skala nominal agak sulit dilakukan karena skala ini tidak memperlihatkan suatu jenjang nilai dari sejumlah alterntif keputusan. Skala ini hanya memperlihatkan perbedaan antargolongan.
Skala nominal digunakan untuk memilih hasil alternative yang hubungannya paling dekat atau paling berarti bagi sasaran yang dituju atau memilih alternative dengan biaya terendah bila terdaat alternative hasil yang relative sama atau tidak berbeda nilainya dalam hubungannya dengan sasaran yang dituju.
1.2.2 Skala Ordinal
     Skala ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukan adanya suatu jenjang urutan prefensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mingkin tidak berbeda deangan objek lainnya. Akan tetapi. Masing-masing objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bertsifat ‘yang satu lebih dari yang lain’seperti lebih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lain sebagainya.
     Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan hasil dari al;ternatif diberi score nilai sehubungan dengan jenjang nilai atau keartiaannya terhadap sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
1.2.3 Skala Interval
     Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang prefensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen atau variabel-variabel yang diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi pemakaian bahan baku untuk membuat suatu barang atau produk.



1.2.4 Skala Ratio
     Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata. Dalam slkala ini perbandingan setiap titik pada init pengukuran adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan dari setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak ditemui dalam ilmu alam fisika, yaitu benda-benda atau simbol-simbol tertentu seperti “=”,”>”,Y=Kx. X/Y, dan lain-lain.Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena langsung diketahu perbedaan dan perbandingan jenjang nilai dari setiap hasil altarnatif.
1.2.5 Skala Absolut
     Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan secara langsung. Situasi atau kondisi keputusan yang terstuktur secara sempurna biasanya banyak ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat korekif, dengan skala pengukuran ratio aatau absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang akan dipilih jelas ukuran manfaat dan biayanya dalam angka-angka yang mudah dibandingkan. Selanjutnya, situasi atau kondisi keputusan yang tidak terstruktur banyak dijumpai dalam masalah-masalah yang bersifat kreatif dengan skala pengukuran nominal, ordinal, dan interval.
1.3 Metode Kuantitatif dalam Pembuatan Keputusan
     Operasi berbagai organisai telah semakin kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang efektif. Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dari 40 tahun dan dikenal sebagai teknik”management science” dan “operations research”. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berrgantian dengan pengertian yang sama yaitu riset operasi(operations research)
1.3.1 Konsep Riset Operasi
     Ada tujuh cirri utama riset operasi dalam proses pengambilan keputusan yang dapat dirinci sebagai berikut :
1. Terpusat pada pembutan keputusan
2. Penggunaan metode ilmiah
3. Penggunaan mdel matematik
4. Efektifitas ekonomis
5. Bergantung pada computer
6. Pendekatan tim
7. Organisasi system

     Sedangkan pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah  Sebagai alternative di dalam proses pengambilan keputusan mempunyai lima tahap, yaitu :

1. Diagnosa masalah
2. Perumusan masalah
3. Pembuatan model
4. Analisis model
5. Implementasi penemuan
1.3.2 Model Riset Operasi
     Sebagian besar proyek riset operasi sangat berstandar pada model matematika. Ada sejumlah cara pengelompokan model yang digunakan dalanm riset operasi, yaitu model normative dan deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya. Beberapa model dan teknik operasianal sebagai berikut :

Progmasi linear
adalah suatu peralatan riset yang digunakan untuk memecahkan masalah “optimasi”atau masalah satu jawaban “paling baik”dari serangkaian alternative. Model progmasi linear termasuk model normative karena memcari penyelesaian optimum.
Teori antrian.
Karena hamper semua ekonomi dan bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber daya yany relative terbatas, maka sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang menunggu dilayani. Teori antrian atau sering disebut model garis tunggu dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis tungguyang paling dapat diterima.
Analisis network
adalah peralatan yang dikembangkan untuk membantu manajeman dalam perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative kompleks dan tudak rutin. Model ini yang terkenal adalah PERT(Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan pengembangan, sedangkan CPM digunakan dalam proyek konstruksi.
Teori permainan
 adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak yang berkempentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konfliks.
Model rantai Markov
adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pemmbuatan model berbagai macam system dan proes yang bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan perubahan di waktu yang akan dating dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di waktu yang lalu dalam variabel tersebut.
Progamasi dinamik
adalah sekumpulan teknik progmasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model ini adalah mengoptimumkan(memaksimalkan atau meminimalkan) seluruh keputusan berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.
Simulasi
adalah kegiatan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini menciba meniru suatu bagian operasio organisasi guna mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melekukan percobaan dengan bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu. Kerena adanya computer, model-model simulasi pada umumnya adalah model matematik yang paling komprehensif.
1.3.3 Aplikasi Riset Operasinal
Masalah-masalah yang dapat menggunakan teknik-teknik operasinal adalah sebagai berikut :
Masalah persediaan,
     Masalah ini merupakan salah satu masalah yang paling baik dipecahkahkan dengan teknik-teknik riset operasional karena menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan Pertentangan tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan biaya penyimpangan produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila kuantitas pemesanan naik. Penyelesaian optimal dapat diperoleh melaluimpenggunaan teknik-teknik riset operasional yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.
Masalah alokasi.
     Pemecahan masalah alokasi dapat dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal antara karyawan dan mesin yang akan meminimumkan biaya.
Masalah antrian.
     Masalah antrian menyamgkut perancangan bernagai fasilitas untuk memenuhi permintaan akan pelayanan.Masalah antrianbiasanya dipusatkan dengan teori antrian, tetapi masalah kompleks memerlukan teknik-teknik simulasi
Masalah pengurutan.
     Masalah ini timbul apabila manajer harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya dicari melalui simulasi yang memungkinkan pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.
Masalah routing.
     Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Masalah ini dapat ditangani dngan progmasi linear, model antrian, atau kombinasi keduanya.

Masalah penggantian.
     Banyak peralatan mahal organisasi akan using atau tidak terpakai, misalya mesin dan truk sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak efisien dan meningkatkan biaya operasi, misalnya biaya pemeliharaan.Masalah ini biasanya menggunakan programasi linear.
Masalah persaingan.
      Masalah ini berkembang bila dua atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan yang saling bertentangan seperti organisasi berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya yang berarti kenaikan bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi yang lain. Teori permainan dapat digunakan dalam penyelesaian masalah ini.
Masalah pencarian.
      Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat mengakibatkan keputusan yang salah dan selanjutnya memerlukan waktu dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaiknya pengumpulan informasi juga memerlukan biaya dan waktu. Peralatan statistic dikombinasikan dengan menggunakan model progmasi linear merupakan teknik yang banyak digunakan bagi masalah pencarian.
Sistem Perencanaan dan Pengendalian manajemen

     Era globalisasi ekonomi sekarang ini, perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis sebelumnya. Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik, namun telah didatangi oleh pesaing-pesaing mancanegara yang membawa produk dan jasa yang sarat dengan kandungan persaingan. Selain membawa perubahan yang kita secara nilai secara postif, globalisasi ekonomi ternyata membawa permasalahan yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai struktur sistem pengendalian manajemen yang baik akan tersisih, banyak sistem manajemen perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan arus perubahan dalam globalisasi ekonomi
.
     Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.

     Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.

     Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke depannya

     Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.) Struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan lainnya yang secara bersama-sama digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001 : 8) bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu Struktur organisasi, Jejaring informasi dan Sistem penghargaan. Rerangka pendesainan struktur sistem pendesainan pengendalian manajemen mempergunakan pendekatan contigency approach dan human resource leverage.

     Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan.

Struktur Sistem Pengendalian Manajemen

     Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan diterapi sistem tersebut.

Dalam membangun struktur organisasi dibangun berdasarkan fungsi yang dituntut dari organisasi yang bersangkutan, jika organisasi dibangun untuk memasuki lingkungan bisnis yang menuntut kecepatan pengambilan keputusan yang di dalamnya costumer memegang kendali bisnis dan yang mempekerjakan knowlegde workes, struktur organisasi yang pas dengan fungsi organisasi tersebut adalah yang memiliki karakteristik, cepat respon, fleksibel dan inovatif.

Struktur sistem pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing.

Untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun, dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk membangun kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan kekayaan,
manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.

Sistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab, diperlukannya pengendalian ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat dtingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui prilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui :

1.Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.
2.Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel    perusahaan melalui

     personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs dan shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


     Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalaui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai
Proses Struktur Sistem Pengendalian Manajemen
Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini :

1.Perumusan Strategi

     Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.

2.Perencanaan Strategik

     Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategic


3.Penyusun Program

     Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan
.
4.Penyusunan Anggaran

     Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk itu.
Penyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek (biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
5.Implementasi

     Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi, anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi.

6.Pemantauan

     Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.

Nilai Informasi

 
Ditentukan dari :
a.  Manfaat (use)
b.  Biaya (cost)
 
+-----------------------------------------------------------------------+
 
 
: Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif      :
: dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi :
: tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,    :
: tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.                           :
: Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau      :
: cost benefit.                                                         :
+-----------------------------------------------------------------------+

Informasi dan Tingkat Manajemen

 
Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar 
penggunanya, yaitu  :
a. Informasi Strategis
   Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi 
   eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan 
   dan sebagainya.
b. Informasi Taktis
   Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi 
   trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana 
   penjualan.
c. Informasi Teknis
   Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian 
   stock, retur penjualan dan laporan kas harian.
 
+-------------------------------------------------------------------------+
: Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna    :
: bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan : 
: informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan :  
: untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang   :
: diambilnya.                                                             :
+-------------------------------------------------------------------------+

Sistem Informasi

 
Dapat didefinisikan sebagai 
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
   komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan 
   informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan 
   memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk 
   mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suato organisasi yang mempertemukan kebutuhan 
   pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan 
   kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
   tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan,
 
Manfaat Sistem Informasi
 
a. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-
   transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah 
   satu produk atau pelayanan mereka. 
b. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan 
   membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan 
   pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang 
   tersedia.
 

 

Pemajai Sistem Informasi

 
Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam 
suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai 
informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung 
atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian 
perusahaan.
 

Komponen Sistem Informasi

 
a. Hardware
   Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
b. Software
   Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan 
   tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. 
   Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), 
   Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa 
   (3 GL dan 4 GL).
c. Data
   Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut 
   untuk menghasilkan informasi.
d. Prosedur
   Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) 
   dan teknis.
e. Manusia
   Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem 
   informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang 
   jelas.

Kegiatan Sistem Informasi

 
a. Input
   Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
b. Proses
   Menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu 
   informasi yang bernilai tambah.
c. Output
   Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut.
d. Penyimpanan
   Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
e. Control
   Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan 
   sesuai dengan yang diharapkan.
 
Dalam mendisain dan menganalisa sistem informasi, perlu menerapkan 
pengetahuan dari berbagai macaam bidang. Suatu sistem informasi melibatkan 
orang-orang pada berbagai tingkat di dalam sebuah organisasi, komputer, 
program, dan prosedur serta personil untuk mengoperasikan sistem.
Bidang-bidang seperti manajemen, perilaku organisasi, teknik industri, 
ilmu komputer, teknik elektro, komunikasi, psikologi dan lain-lain semuanya 
memiliki peranan penting dalam membuat, mempelajari dan mendisain sistem 
informasi. Apabila Sistem Informasi digunakan dalam mendukung kegiatan 
manajemen, maka sistem tersebut disebut SIM (Sistem Informasi Manajemen). 
 
+--------------------------------------------------------------------------+
: Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem manajamen   :
: atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi  : 
: manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung: 
: berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer      : 
: (computer base information processing) dengan mempertimbangkan informasi : 
: apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan.                             :
+--------------------------------------------------------------------------+
 
SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi yang dapat terdiri dari sistem-sistem informasi :
a.  Akuntansi (Accounting Information Systems)
b.  Pemasaran (Marketing Information Systems)
c.  Penyediaan (Inventory Information Systems)
d.  Personalia (Personnel Information Systems)
e.  Distribusi (Distribution Information Systems)
f.  Pembelian (Purchasing Information Systems)
g.  Kekayaan (Treasury Information Systems)
h.  Analisis Kredit (Credit Analysis Information Systems)
i.  Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Information Systems)
j.  Teknik (Engineering Information Systems)
  
Detail Komponen Sistem Informasi
 
a. Blok  Masukan (Input Block)
    Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan 
   dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
   Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang 
   berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
c. Blok Keluaran (Output Block)
   Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. 
d. Blok Teknologi (Technology Block)
   Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, 
   menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari 
   sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data (Database Block)
   Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan 
   di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Controls Block)
   Meliput masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani 
   kesalahan/kegagalan sistem.
 

Sistem Informasi Bisnis

 
     Umumnya topik-topik yang membahas SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan 
SIB (Sistem Informasi Bisnis) menekankan pada pembahasan sistem informasi 
penjualan, akuntansi, personalia dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa 
SIM dan SIB secara sepintas adalah sama, karena seorang manajer pada 
dasarnya menjalankan suatu bisnis, tetapi bila dianalisa lebih lanjut akan 
ditemukan beberapa hal yang berbeda, yaitu :
 
a. Sumber data SIB lebih dominan bersumber dari luar organisasi (peraturan 
   pemerintah, perpajakan, bursa tenaga kerja, demografi, lembaga keuangan, 
   serikat buruh, pasar modal), sedangkan SIM dari transaksi harian 
   organisasi. 
b. SIB lebih dominan digunakan oleh investor dan SIM lebih ditujukan untuk 
   manajemen agar dapat mengawasi sumber daya yang tersedia sehingga dapat 
   bekerja secara efisien dan efektif· SIB dapat diperoleh dari hasil 
   penelitian, membeli dari pusat data statistik dan dari informasi-
   informasi lainnya.
c. SIM dalam menyajikan informasi penjualan berkaitan dengan target yang 
   dicapai, perbandingan dengan anggaran, gambaran trend penjualan, 
   sedangkan SIB lebih menekankan pada beberapa persen pangsa pasar yang 
   dikuasai oleh perusahaan, beberapa persen lagi yang dapat dikuasai, 
   bagaimana strategi pesaing dalam meningkatkan pangsa pasar.
 
Dari tingkatannya SIM merupakan bagian dari SIB, sedangkan SIA merupakan 
bagian dari SIM
 
Sistem Informasi Sederhana

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).

DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)

INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

Sistem Informasi untuk Menejer

Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi, strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus.

Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian manajemen.



     Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas sangat penting artinya.
Sistem Informasi Intelejen
     Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.

Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari sumber lain.

Sumber informasi intelijen :

1. Lembaga pemerintah.
2. Asosiasi perdagangan industri
3. Perusahaan riset pasar swasta
4. Media massa
5. Kajian khusus yang dilakukan organisasi

Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.

Unsur pokok dalam informasi intelijen :

1. Profil keperluan informasi dari manajer
2.
Sistem penggalian informasi manajemen
3. Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4. Sistem analisis data
5. Kajian khusus
6. Sistem pelaporan
7. Pedoman penghapusan data.

Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
Integrasi Sistem Informasi

     Integrasi : adanya saling keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari SIM. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara yang sesuai keperluannya.

Integrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis yaitu pada tingkat transaksi akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula dalam arah sebaliknya. Interaksi hirarkis adalah paling banyak diidentifikasikan dan diitegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut jalur hirarki disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando dan karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang ada dalam sistemnya.

Keuntungan dari integrasi :

1. Membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi.
2. Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan.
Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen

     Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.

SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat.
Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2.
Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6.
Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
8. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.
Fokus pada Komunikasi

Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.

OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

Fokus potensial pada konsultasi

Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Kemampuan Pelaporan

Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar sesuai dengan bentuk tertentu.

Prinsip pelaporan :

1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2.
Harus seringkas mungkin
3. Harus disediakan dukungan
4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5. Setiap laporan harus berformat keputusan
6. Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja

Jenis-jenis laporan :

1.
Laporan periodik
    Laporan yang secara rutin dikerjakan

2. Laporan indikator kunci
    Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa  
    statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.

3. Laporan siap panggil
    Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu  
    periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.

4. Laporan khusus
    Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois
    laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.

5. Laporan perkecualian
    Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.

Interface  Antara Menejer dan Mesin.

     Titik kontak dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.

Bentuk komunikasi antara manajer dan komputer :

                     1. Pengembangan program komputer
                     2. Dialog atau menyelami file
                     3. Mengakses data
                     4. Memasukkan input.


Kesimpulan

     SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan.

    
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.

     Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.

    
Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total Systems Approach).

1.      Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis yang rumit dan lingkungan yang   
         dinamis   tuntutan terhadap keberadaan Sistem informasi manajemen adalah menjadi  
         kebutuhan.

2.      Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
         menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan yang mentransformasikan data  
         menjadi informasi dengan berbagai cara sehingga dapat meningkatkan produktifitas
         selain juga harus disesuaikan dengan gaya dan watak para manajernya.

3.     Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gagalnya membangun SIM, antara lain :

                     · Kurang organisasi yang wajar

                     · Kurangnya perencanaan yang memadai

                     · Kurang personil yang handal

                     · Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer       
                       dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan
                       memotivasi seluruh personil yang terlibat.
   
    4.     Kemampuan teknis sistem komputer :

                     * Pemrosesan data batch
                     * Pemrosesan data tunggal
                     * Pemrosesan on-line, real time
                     * Komunikasi data dan switching pesan
                     * Pemasukan data jarak jauh dan up date file
                     * Pencarian records dan analisis
                     * Pencarian file
                     * Algoritme dan model keputusan
                     * Otomatisasi kantor.